DPR Harap Jangkauan Luas agar Sentuh Rakyat Desa
Jakarta, bukti.id – Pertamina Shop atau Pertashop merupakan program milik PT Pertamina (Persero) untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat.
Pertashop adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu, yang diutamakan di daerah yang jauh dari jangkauan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pertashop sendiri disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumsi BBM non subsidi (pertamax), LPG non subsidi (bright gas), dan produk ritel Pertamina lainnya.
Supaya keberadaan Pertashop lebih maksimal bermanfaat untuk rakyat, anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam, mendukung dan meminta program Pertashop diperluas jaring layanannya.
“Kami meminta kepada pertamina dalam program Pertashop ini, untuk memperluas jaringan secara lebih aktif dan masif menyentuh masyarakat sampai ke desa. Kita berharap Pertashop ini bisa tersebar ke seluruh daerah,” ungkap Ridwan saat mengikuti FGD Kunker Komisi VII DPR dengan Pertamina, Jum’at (8/10/2021).
Politisi Partai Golkar ini menyebut, kehadiran Pertashop di tengah masyarakat ini sangat membantu sekali, jika dibandingkan mereka harus ke SPBU yang jaraknya jauh.
“Sehingga justru akan lebih menghemat pengeluaran dibanding harus pergi ke kota,” ujar Ridwan.
“Target Pertashop ini kan kebutuhan utamanya untuk motor, maka kebutuhan BBM-nya juga tidak terlalu banyak. Kalau mesti jauh-jauh pergi ke SPBU di kota, justru habis sendiri nanti bensinnya dicjalan. Selain itu, pertamax ini memiliki ron yang bagus, sehingga akan lebih mengawetkan mesin motor,” ulas Ridwan.
Pada kesempatan itu, Ridwan mengusulkan agar anggota Komisi VII DPR RI menjadi marketing Pertashop, dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pertamina.
“Kami siap untuk merekomendasikan masyarakat yang ingin bekerjasama dengan Pertashop. Sekaligus, menyosialisasikan manfaat dari penggunaan BBM yang memiliki Ron 92. Jadi kami dari Komisi VII DPR mendukung penuh program Pertashop ini dan Anggota Komisi VII siap menjadi sales daripada pertashop,” harap legislator Dapil Jatim V itu. (hea)
Editor : heddyawan
Ekonomi
