Kepala Daerah di Jawa dan Ekonom Senior, Dinilai Layak Maju Capres 2024
Jerry Massie (Foto: ist) 
Surabaya, bukti.id - Meskipun pemilihan presiden tahun 2024 masih lama. Namun, sejumlah figur disebut layak dan mumpuni untuk meneruskan tongkat estafet menata Republik Indonesia ini menjadi lebih baik, setelah Presiden (dua periode) Joko Widodo.
Jerry Massie, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) menyebut empat kepala daerah di pulau Jawa punya kans kuat maju di Pilpres 2024. Nama kepala daerah yang dinilai layak masuk bursa Capres-Cawapres itu adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Di luar kepala daerah, ada nama ekonom senior Rizal Ramli. Di sejumlah media online, menanggapi munculnya nama dia, Rizal Ramli memberi apresiasi kepada sejumlah pihak yang menilai dirinya layak menjadi pemimpin republik ini, ke depan. Dirinya pun kemudian mengakui banyak dorongan dari berbagai elemen agar ia mencalonkan diri sebagai capres di Tahun 2024.
Pria yang akrab disapa RR ini mengajak semua pihak bergandengtangan dan membulatkan tekad memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik. "Dengan izin dan petunjuk Allah YME, Mari kita perbaiki Indonesia," ujar Rizal Ramli, Rabu (24/6), dikutip dari pemberitaan media online.
Diminta pendapatnya soal wacana itu, Penasehat Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin Jawa Timur ini mengungkapkan, Indonesia memang memerlukan perubahan besar untuk memperbaiki kemerosotan ekonomi yang selama ini terjadi. Juga sosial dan kesatuan yang terjadi selama 7 tahun terakhir.
Menurutnya, perlu muncul sosok pemimpin baru yang mampu memperbaiki keadaaan. Bisa membawa dan menjamin keadilan dan kemakmuran untuk bangsa. Sahabat dekat KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini, rakyat semakin cerdas menilai dan akan memilih pemimpin. Rakyat, bisa membedakan pemimpin yang dibangun lewat pencitraan dan pemimpin yang asli berasal dari rakyat dan memahami kondisi rakyatnya.
"Rakyat sudah cerdas menilai mana pemimpin yang berasal dari rakyat, mana yang berasal dari pencitraan. Tinggal bagaimana nanti partai politik menangkap aspirasi rakyat tersebut," kata mantan Menko Maritim yang akrab disapa Gus Romli ini.
Tentang sosok RR
Sementara, dari sederet nama yang berhembus layak maju sebagai pemimpin nasional, satu diantaranya Dr. Rizal Ramli. Siapa RR, dan bagaimana kiprahnya untuk negeri ini?
RR dikenal sebagai orang yang tak suka pada penindasan. Politikus ini juga sempat merasakan 'hotel prodeo' atau kamar penjara, lantaran menentang terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden hingga kokohnya rezim Orde Baru.
Lelaki ini lahir di Padang, 10 Mei 1953. Meniti karir politik bermula dari kegemarannya saat masih kuliah. Gandrungnya terhadap organisasi ia buktikan dengan membentuk organisasi yang didominasi oleh para ekonom, namanya ECONIT Advisory Group. Didirikan RR bersama sejumlah ekonom, seperti Laksamana Sukardi. Itu dilakoni guna mengontrol, menanggapi kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah Orde Baru.
Keberanian RR tidak bisa dianggap main-main. Dia dikenal berani, cepat, dan tanggap menyikapi ruwetnya ekonomi. Saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden menggantikan BJ Habibie, lulusan Boston University ini mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, hampir satu tahun kemudian berlanjut mengemban tanggungjawab sebagai Menteri Keuangan menggantikan Prijadi Praptosuhardjo. Kinerjanya dinilai menguntungkan lantaran mampu mendongkrak pemasukan devisa negara, dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor Indonesia yang mencapai 27%, kala itu.
Saat menjabat sebagai Menteri Perekonomian, RR juga dipercaya di jabatan penting di sejumlah perusahaan. Pernah menjadi Kabulog, selama 15 bulan dan mengukir keberhasilan yakni, mendongkrak nilai perekonomian Bulog dalam kurun waktu enam bulan.
Bulog saat itu menjadi instansi milik negara yang transparan dan accountable. Salah satunya dia berani melakukan penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus cukup tinggi bagi Bulog. Apalagi itu dilakukan di tengah krisis moneter yang tengah mendera negeri ini 1998, silam.
Mantan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI) ini, juga menorehkan keberhasilan moncer. Pada Mei 2001, saat sebagai Menteri Perekonomian pernah membuat terobosan penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat. Hasilnya, meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional itu menjadi full service operators. Langkah berani itu, dapat memberikan keuntungan bagi negara yang lumayan besar.
Selain pintar dan berani, keunikan lainnya juga pernah dilakukan untuk membela rakyat. Contohnya, pada 1 Mei RR terlihat turut dalam aksi demo buruh di jalanan. Dia menilai, yng dilakukan saat itu untuk mendobrak tersumbatnya saluran aspirasi rakyat ke pemerintahan. Dia menyebutnya, aksi menuntut jaminan sosial segera direalisasi oleh pemerintah.
Termasuk mendukung tuntutan penghapusan outsourcing dan dicabutnya Peraturan Kemenakertrans Nomor 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Saat itu dia mengatakan, Indonesia hingga kini tidak ada bedanya dengan masa lalu, masih saja neolib dalam mengeluarkan kebijakan yang selalu menguntungkan kapitalis, terus menginjak rakyat dan buruh.
Dalam biodatanya, S-1 Jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kemudian meraih gelar Doktor Ekonomi dari Boston University tahun 1990. Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk, 2006-2008. Menteri Keuangan pada 2001. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, 2000-2001. Serta Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) tahun 2000. (tji)
Editor : Tudji
Ekonomi
