x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Kemenkeu RI Perkuat Rangkaian Kerjasama Internasional Lawan Pandemi

Avatar bukti.id
bukti.id
Senin, 21 Sep 2020 07:07 WIB
Ekonomi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id,- Imbas pandemi pada stabilitas ekonomi berpengaruh nyata tak hanya di Indonesia, hampir seluruh negara di dunia. Namun, mereka tidak tinggal diam, bagaimanapun perbaikan perekonomian harus tetap dilakukan. Inilah yang dilakukan beberapa negara yang sudah tergabung dalam organisasi-organisasi. Tak terkecuali Indonesia.

Sebagai negara yang terlibat aktif di berbagai organisasi dan forum internasional, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghadiri rangkaian pertemuan internasional mulai dari Pertemuan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Kesehatan G20, Pertemuan Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Sentral ASEAN+3, dan Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB) pada 16-18 September 2020. Peran aktif Indonesia dalam berbagai kerjasama internasional akan terus digunakan untuk mendorong tercapainya tujuan mulia bagi kemanusiaan.

Ada beberapa rangkaian kerjasama internasional yang dijalin, di antaranya kerjasama dengan G20. Negara-negara G20 menyepakati untuk terus melakukan aksi global bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta dampaknya terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi.
"Pandemi Covid-19 merupakan wake-up call bagi dunia tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respon hadapi pandemi. Pemerintah harus melakukan penguatan sektor kesehatan serta ekonomi. Terutama bagi masyarakat terdampak, termasuk UMKM dan dunia usaha," ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dalam pertemuan G20 secara virtual yang bertajuk “Key Role In Responding To The Current Crisis And Addressing Gaps In Global Pandemic Preparedness And Response”.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa tidak ada negara yang siap sepenuhnya menghadapi pandemi yang menyebar secara cepat.

Peran G20 bersama lembaga pembangunan multilateral dan organisasi internasional, termasuk WHO, sangat penting dalam upaya mengendalikan Covid-19 dan mendorong pemulihan perekonomian global. Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan pentingnya prinsip adil, merata dan terjangkau (fair, affordable and equitable) bagi semua negara di dunia atas akses terhadap peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan, termasuk vaksin Covid-19.

Sedangkan untuk organisasi ADB, Indonesia merupakan mitra pembangunan yang banyak memberikan dukungan ketika Indonesia mengalami bencana.

Selain itu, untuk penguatan kerjasama ASEAN+3 bersama Cina, Jepang dan Korea menyepakati penguatan kawasan regional untuk mendorong pemulihan eknomi.
“Meskipun saat ini Indonesia merelaksasi aturan defisit anggaran menjadi lebih dari 3% untuk penanggulangan dampak pandemi, Indonesia berkomitmen untuk kembali melaksanakan disiplin fiskal dengan menjadi kurang dari 3% pada tahun 2023,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Pertemuan para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN+3 pada Jumat (18/9).

Ke depannya, kerjasama kawasan ASEAN+3 akan terus diperkuat, melalui berbagai kerjasama strategis baru pada beberapa area seperti pembiayaan infrastruktur dan asuransi bencana. (rls/rhm)

 

Editor : Rahma

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...