x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Kiai Marzuki: Tetap Hormati Keputusan PBNU

Avatar bukti.id
bukti.id
Jumat, 29 Des 2023 18:40 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Malang – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan KH Marzuki Mustamar dari jabatan sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Tidak dijelaskan secara rinci alasan pemberhentian tersebut.

Lantas, bagaimana reaksi KH Marzuki Mustamar yang karib disapa Kiai Marzuki tersebut?                                                                                                                                       

Kiai Marzuki menyatakan bahwa dirinya telah menerima surat pemberhentian yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, pada Kamis (28/12/2023) sore.

"Kami tetap menghormati ketika keputusan itu dibuat oleh orang yang kami hormati. Maka secara struktural, kami sebagai kader NU tentu menerima secara keorganisasian," kata Kiai Marzuki, saat di Malang, Jumat (29/12/2023).

Dijelaskan, terkait dengan alasan pemberhentian dirinya sebagai Ketua PWNU Jatim melalui Surat Keputusan PBNU No.274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, dia mengaku belum mengetahui.

Meski tidak mengetahui secara pasti alasan pemberhentian tersebut, dia tetap menghormati keputusan itu. Kiai Marzuki berharap, cara seperti itu hanya terjadi pada dirinya, dan bukan untuk orang lain.

"Kami tidak tahu dalam konteks apa diberhentikan, tidak tahu. Tapi sebagai keputusan, kami menghormati, menerima," ujar dia.

Ditambahkan, juga tidak mengetahui apakah pemberhentian dirinya tersebut juga terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, ia menegaskan bahwa selama ini pihaknya bersikap netral terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kami tidak tahu, apa kesalahan saya. Sejak ada penetapan Pilpres, semua saya ajak untuk netral. PBNU instruksi secara umum netral, instruksi itu yang kami pegang," tepis dia.

Kiai Marzuki mengaku selama ini, sebagai ketua PWNU Jatim, dia mengklaim telah bersikap netral sesuai arahan PBNU. Netral dalam artian merangkul semua kalangan termasuk partai politik.

"Kami juga nggak tahu, selama ini saya mengikuti perintah PBNU untuk bersikap netral. Netral dalam arti bukan tidak ke mana-mana, bukan menutup diri dari siapa-siapa. Tapi netral itu merangkul semua," kelit dia.

Kiai Marzuki memberikan contoh bentuk netral yang dia lakukan adalah, dengan mendatangi berbagai kegiatan partai politik tanpa membeda-bedakan. Baik itu partai pendukung paslon nomor urut 01, 02, maupun 03.

"Makanya bersama ketua Golkar di Tuban kami juga hadir, terus kadang kami ngaji di PDIP, kadang kami ngaji di PPP. Ketika bu Mundjidah Wahab (Ketua PPP Jatim) ke sini juga minta bantuan melengkapi kepengurusan PPP kami juga mau. Namanya juga ngemong semua," ungkap dia.

"Sekitar Pilpres ini kami dari Sumatera mulai Riau ketika ada di salah satu pondok ada yang hadir caleg pusat dari Golkar kami juga tidak ada masalah. Ganti besok lusanya di Indragiri yang hadir calon DPR Pusat dari PKB juga tidak masalah. Ini sebagai implementasi perintah PBNU supaya netral ngemong semua itu," ungkap dia.

Kiai Marzuki pun meyakini warga NU atau Nahdliyin akan bersikap dewasa mengenai kabar itu. Dia juga memastikan tidak akan ada reaksi berlebihan dari warga NU, meski dirinya belum bisa memastikan kebenaran keputusan itu.

"Saya yakin warga NU dewasa. Mereka nggak akan bereaksi berlebihan. Tapi jika salah, siapa pun termasuk saya wajib meluruskan agar surat itu menjadi benar," harap Kiai Marzuki. (cebe)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...