x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Berkah Ilmu Laduni, Gus Anom Ciptakan Lagu 'Ayah' dalam Waktu Singkat

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 07 Jul 2020 20:26 WIB
Religi
bukti.id leaderboard

Surabaya, bukti.id - Ilmu pengetahuan secara umum bisa dikuasai karena ketekunan kita untuk mempelajari berbagai ilmu tersebut. Namun, untuk diketahui dan diyakini (bagi yang yakin) ada pula ilmu yang langsung datang dari Allah SWT, ini disebut Ilmu Laduni.

Bukti nyata ilmu laduni itu ada dan dirasakan langsung oleh Gus Anom Bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan. Pengasuh Majelis Taklim Al Munawwarah di Bratang Gede, Wonokromo, Surabaya ini bukan ahli pencipta lagu dan tidak bisa bermain piano. Namun, dirinya bisa menciptakan lagu dalam waktu singkat.

Menurut Gus Anom, ini adalah berkah Shalawat. "Kalau kita percaya pada Allah, tidak ada yang tidak mungkin atas seizin-Nya. Buktinya saya, bukan pencipta lagu dan tidak bisa main piano. Tapi bisa menciptakan lagu dalam waktu singkat. Ini bukti ilmu laduni itu ada," ucap Gus Anom yang dikenal ahli Shalawat, Selasa (7/7/2020).

Gus Anom mengaku menciptakan lagu "Ayah" spesial ia buat untuk Winda Saskia. Ia mengaku hanya butuh waktu dua jam menciptakan lagu tersebut.

"Lagu ini saya bikin setelah mendengar cerita dari Winda. Saya ingin dari lagu ini orang-orang akan tetap teringat bagaimana perjuangan seorang ayah kepada anaknya, walau beliau sudah tiada," urai Gus Anom.

Sementara itu, Winda Saskia mengaku sangat bersemangat dengan lagu barunya ini. Ia berharap, lagu "Ayah" bisa menjadi comeback-nya yang manis.

"Lumayan lama juga nggak rekaman dan rilis lagu baru. Mudah-mudahan lagu 'Ayah' ini bisa diterima pecinta musik Tanah Air. Semoga semakin memeberi jalan saya di dunia musik," harap Winda Saskia.

Ada cerita menarik ketika Winda Saskia rekaman lagu "Ayah". Saking terbawa perasaan, bintang sinetron "Tukang Bubur Naik Haji" ini sempat tak kuat untuk menyelesaikan rekaman. Maklum, ayah Winda baru saja meninggal dunia, dia terbawa suasana.

"Ini lagunya tentang kerinduan seorang anak kepada almarhum ayahnya. Saking sedihnya, saya nggak sanggup menyelesaikan rekaman. Saya terkenang alamarhum ayah, yang kebetulan baru meninggal dunia," kata Winda.

Sekedar berbagi, syarat pertama yang harus dimiliki oleh siapa pun yang ingin belajar ilmu laduni adalah 'bersih'nya lahir (Thaharah) dan kebersihan batin (Tadzkiyah). Tidak bisa dibayangkan jika seseorang meraih ilmu tersebut dalam keadaan berlumuran dosa.

Tidak berlebihan jika kita saling berbagi dalam kebaikan, dan mari kita simak QS Al-Waqi'ah 56:79, di Ayat, La yamassuhu illa Al-muthahharun (Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan). Ayat ini tidak menggunakan kata Al-thahirin, yakni pembersihan alakadarnya, tetapi menggunakan kata Al-Muthahharun yang menuntut pembersihan secara intensif lahir dan batin secara terus menerus.

Ayat lain menegaskan, "Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.(QS al-Baqarah 2:151).

Ayat ini mensyaratkan penyucian diri (Tadzkiyah) sebelum melakukan proses belajar-mengajar (ta'lim). Kata Al-hikmah dalam literatur Tasawuf sering diartikan dengan ilmu laduni meskipun dalam kitab-kitab tafsir sering dimaksudkan dengan hadis.

Saat Nabi di masa awal perkenalannya dengan wahyu, selain harus turun naik ke Gua Hira selama enam tahun, kemudian berakhir setelah dikukuhkan sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya wahyu pertama, Iqara'..... dan seterusnya.

Kemudian, disusul wahyu berikutnya: Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan, bersihkanlah pakaianmu. Tinggalkanlah perbuatan dosa, janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, dan bersabarlah atas nama Tuhan-mu.(QS al-Muddatsir 74:9-10).

Mari kita kupas (pelajari), kata Al-muzzammil dalam perspektif Tasawuf bukan Nabi berselimut dan sedang tidur ditempat tidur, lalu dibangunkan untuk memberi peringatan, seperti di dalam kitab-kitab tafsir dan terjemahan edisi bahasa Indonesia. Namun, Nabi yang menyimpan kekuatan rahasia diminta untuk membukanya ke publik. Kekuatan rahasia (Al-sirr) itu hanya bisa diterima oleh orang yang suci dan bersih.

Perintah "bersihkanlah pakaianmu" bukan hanya pakaian luar saja atau yang kita pakai, melainkan badan sebagai pakaian kalbu, jiwa, roh, dan pikiran, juga harus bersih. Cara membersihkannya ialah "Tinggalkanlah perbuatan dosa, dan ... dan seterusnya".

Orang-orang yang sudah berada dalam keadaan suci dan bersih. Serta berada di dalam maqam yang lebih dekat (Adna QS An-Najm 53:9). Tanda-tanda orang yang sudah menyentuh maqam ini diisyaratkan dalam ayat zang berbunyi, "Barang siapa yang Allah SWT kehendaki akan diberikan petunjuk, niscaya Dia (Allah) melapangkan dadanya untuk (berpasrah diri) (dalam Islam). Dan, barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman". (QS al-An`am 6: 125). (tji)

 

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...