x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Semen Indonesia Komitmen Jaga Kelestarian Alam

Avatar bukti.id
bukti.id
Sabtu, 11 Jul 2020 06:42 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Tuban, bukti – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) saat ini menggunakan sistem alur dalam menerapkan teknik reklamasinya. Sistem baru ini diterapkan untuk pemulihan lahan pascatambang pabrik Tuban, Jawa Timur. Ini juga sebagai komitmen perusahaan untuk menjaga kelestarian alam dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Sistem tersebut lebih ramah lingkungan dan efisien dibandingkan reklamasi yang dilakukan pada umumnya. Teknik sistem alur dilakukan dengan membuat lubang berbentuk alur memanjang seperti parit dengan dimensi tertentu sebagai media tanam. Informasinya, sistem tersebut merupakan sistem pertama kalinya yang diterapkan di Indonesia.

General Manager of Mining & Raw Material SIG Musiran menjelaskan, metode reklamasi pascatambang batukapur di pabrik Tuban yang selama ini dilakukan adalah menutup seluruh permukaan dengan top soil, metode ini membutuhkan top soil yang banyak sehingga kurang efisien. Teknik sistem alur ini sangat cocok diterapkan, selain efisien juga karena keterbatasan cadangan top soil di area tambang batu kapur.

”Jika menggunakan metode biasa, reklamasi dengan penanaman bibit pohon pada area 1 hektar membutuhkan top soil mencapai 3.000 meter kubik, namun dengan teknik alur ini kebutuhan top soil hanya 800 meter kubik saja. Sistem ini dapat menghemat top soil sebesar 70 persen dibanding metode konvensional, tanpa mengurangi tingkat keberhasilan reklamasi,” ujar Musiran.

Menurut dia, penerapan sistem alur juga dapat menekan biaya hingga mencapai 63 persen dengan tingkat keberhasilan reklamasi sebesar lebih dari 85 persen. “Teknik reklamasi sistem alur ini merupakan inovasi baru dari SIG dan pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Lokasi wisata hasil reklamasi Semen IndonesiaLokasi wisata hasil reklamasi Semen Indonesia

Lebih lanjut Musiran mengungkapkan, lahan pascatambang batu kapur yang telah direklamasi kini menjadi sarana edukasi, wisata dan hutan yang hijau. Sedangkan lahan pascatambang tanah liat dijadikan embung penampung air yang difungsikan oleh masyarakat untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian, sehingga mereka dapat bercocok tanam meskipun pada musim kemarau.

Hingga saat ini SIG telah mereklamasi lahan pascatambang seluas 271,50 hektar dengan tanaman Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Flamboyan, Trembesi dan Kesambi. Jumlah pohon yang ditanam mencapai 419.091 batang. (war)

Editor : W Aries

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 26 Mar 2025 13:31 WIB | Ekonomi
SURABAYA, Bukti.ID - BRI Unit Demak, Kantor Cabang Kusuma Bangsa, menggelar kegiatan berbagi takjil kepada masyarakat sekitar dan pengguna jalan pada ...
Rabu, 19 Mar 2025 12:37 WIB | Peristiwa
Beberapa hari terakhir, kawasan wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ‘diserang’ kabar tak sedap. Tersiar kabar jika diberlakukan pelarangan pem ...
Rabu, 19 Mar 2025 06:35 WIB | Hukum
Kejagung RI adalah satu diantara lembaga negara yang hadir pada Rakornas Desa 2025. JAM-Intel Kejagung RI menegaskan bahwa desa merupakan pilar utama dalam pemb ...