Paling Akhir Pasangan MA-Mujiaman Daftar ke KPU
Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno usai mendaftar di KPU Surabaya, doa bersama.
Surabaya, bukti.id – Pasangan calon Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno memanfaatkan momen hari terakhir pendaftaran calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Minggu (6/9/2020). Pasangan MAJU ini sebelum tiba di kantor KPU, menyempatkan diri ziarah ke makam Mbah Bungkul.
Ratusan pendukung dan kader koalisi delapan partai politik itu mengiring pasangan tersebut mendaftarkan diri. Para pengantar itu berkumpul di kompleks Sutos Jl Hayam Wuruk. Perjalanan ke kantor KPU Surabaya dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 1 km. Suasana di kantor KPU Surabaya makin marak, karena ratusan pendukung MAJU sebagian sudah tiba dan menyambut dengan menggelar seni tradisional.
Seperti paslon yang sudah mendaftar sebelumnya, pendaftaran dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Hanya paslon, ketua dan sekretaris parpol pengusung yang di perbolehkan berada di tenda pendaftaran. Mereka harus memakai masker, face shield, cuci tangan, bahkan mengenakan sarung tangan karet.
Dari jadwal berkumpul pukul 14.00 WIB hingga pendaftaran pukul 18.00 WIB, pasangan itu tak memberikan pernyataan atau sambutan. Mereka bergegas menuju mobil dan meninggalkan lokasi.
Sementara Ketua DPC Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, banyaknya massa pendukung yang mengantarkan MAJU ke kantor KPU merupakan massa gabungan dari koalisi partai politik yang ada. “Dalam rapat sebelumnya sudah disepakati bahwa Pilwali di masa pandemi, kami tidak menggerakkan banyak kader. Kalau setiap parpol pendukung mengerahkan 5 sampai 10 kader maka akan terlihat banyak,” terangnya.
Tapi menurut Fathoni, pihaknya terus menyerukan agar massa pendukung mentaati protokol kesehatan dengan ketat. Legislator DPRD Surabaya ini juga mengatakan, program utama MAJU adalah pemerataan pembangunan.
“Maju Kotae, Makmur wargae. Warga di pelosok juga harus menikmati. Pembangunan harus bisa dirasakan secara merata, tidak ada ketimpangan,” pungkasnya. (war)
Editor : W Aries
Ekonomi
