Bawaslu Harus Tindak Ketidaknetralan ASN
Direktur bidang program pemenangan paslon Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno (MAJU) Mochammad Mahmud. (net)
Surabaya, bukti.id - Direktur bidang program pemenangan paslon Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno (MAJU) Mochammad Mahmud, angkat bicara terkait pemberian peringatan kepada tenaga outsourching di lingkungan Pemkot Surabaya. Hal ini terkait dugaan mobilisasi dinas dengan mengumpulkan tenaga outsourching dan adanya dugaan pemberian peringatan pada tenaga tersebut saat makan bersama Machfud Arifin.
Menurut Mahmud, bentuk mobilisasi itu harusnya kepala Dinas yang melakukan mobilisasi bagi tenaga outsourching yang perlu disangsi, bukannya masyarakat kecil yang harus disangsi. “Mereka tidak tahu apa-apa, dan hanya diajak makan bersama Pak Machfud. Itu kebiasan Pak Machfud, selalu memperhatikan masyarakat bawah dan selalu mengajak mereka makan bersama,” terangnya.
Ditambahkan Mahmud, harusnya Bawaslu lebih menyikapi mobilisasi tenaga outsourching yang perlu ditindak. Karena ada mobilisasi ketidaknetralan ASN dan dugaan mengarahkan dan mempengaruhi rakyat kecil untuk memilih salah satu paslon lain.
“Justru saya patut menduga bahwa Bawaslu cenderung condong pada salah satu paslon lain,” tegas Mahmud, Rabu (30/9/2020) digedung DPRD Surabaya.
Bawaslu perlu melakukan tindakan atas ketidaknetralan ASN yang mobilisasi tenaga out sourcing. “Justru Pak Machfud berjanji jika tenaga outsourching dipecat, akan menggaji mereka selama 2 bulan ke depan,” ucap politisi partai Demokrat ini.
Kepala Dinas lalu mengumpulkan tenaga outsourching dan mereka diperingatkan, bahwa kalau Pak Machfud yang jadi wali kota justru tenaga outsourching akan dihapus.
“Padahal Pak Machfud mengatakan, akan meningkatkan kesejahteraan para tenaga outsourching, dan kalau perlu nanti akan ditambah,” kata Mahmud.
Bawaslu agar lebih cermat menyikapi kecurangan-kecurangan jelang Pilwali, bukannya condong pada salah satu paslon lain. (war)
Editor : W Aries
Ekonomi
