Jakarta, bukti.id – Sejauh ini, arah perdagangan antara Indonesia dan wilayah Amerika Latin dan Karibia menunjukkan tren positif. Maka itu perlu ada perkuatan hubungan dagang agar dapat menguntungkan kedua pihak.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, dalam forum bisnis digital Indonesia-Amerika Latin dan Karibia atau INA-LAC 2021, yang dibuka pada Kamis (14/10/2021).
Forum internasional tersebut bertujuan memperkuat hubungan dagang antara kedua wilayah yang masih perlu dioptimalkan.
“Pada tahun 2020 nilai perdagangan menembus US$ 8,25 miliar, meningkat 6,45% dari US$ 7,75 miliar pada 2019. Ini memberikan momentum yang harus kita ambil untuk memperluas pemulihan ekonomi, dan menghidupkan kembali ekonomi,” ujar mantan Dubes RI di Belanda itu, saat membuka acara.
Selain Retno, Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi juga ikut memberikan pandangannya dalam forum itu.
Luthfi menyatakan peningkatan ekspor RI ke negara-negara tersebut yang meningkat di atas 50%.
“Pada tahun 2021 ekspor RI ke Amerika Latin dan Karibia mencapai US$ 1,7 miliar menunjukkan pertumbuhan lebih dari 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” pamer Luthfi.
Luthfi menambahkan, bahwa sejauh ini Indonesia hanya menjadi 0,5% pangsa pasar negara-negara Latin itu. Karenanya, dia menginginkan agar angka ini dapat bertumbuh di periode berikutnya sehingga hubungan dagang kedua pihak semakin kuat.
“Karena itu, acara ini menjadi sangat penting, karena perekonomian kita saling melengkapi sehingga kita bisa berkolaborasi,” pungkas Luthfi. (hed)
Editor : heddyawan