Jakarta, bukti.id – Bagi calon jamaah umrah Indonesia siap-siap merogoh kocek lebih dalam untuk biaya umrah. Karena, saat pandemi Covid-19 ini, Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) memperkirakan ada kenaikan biaya umrah hingga di atas Rp30 juta.
Ketua Umum Himpuh, Budi Darmawan, mengatakan kenaikan tersebut merupakan dampak dari aturan ketat dari Indonesia maupun Arab Saudi di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Waktu kondisi normal kita memberikan referensi sebesar Rp20 juta, pada masa pandemi Rp26 juta sebelum ada PCR dan aturan-aturan itu, kemungkinan akan terjadi kenaikan lagi kurang lebih sekitar 30 persen lagi. Bisa jadi di atas Rp30 jutaan, itu hanya sekedar gambaran, ini yang harus dipersiapkan," ungkap Budi dalam Dialog KPCPEN, Kamis (21/10/2021).
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan tarif umrah dari Rp20 juta menjadi Rp26 juta. Penetapan tarif itu disepakati pada Desember 2020 lalu saat kepemimpinan Menteri Agama Fachrul Razi.
"Tetapi karena kasus ini terjadi dengan adanya harus berkarantina dan di sanaa harus dicover asuransi dan sebagainya jelas akan terjadi peningkatan harga lagi," kata Budi.
Budi pun berharap para calon jamaah umrah dapat mengerti atas kemungkinan kenaikan harga, sebab menyesuaikan aturan baru di masa pandemi Covid-19.
"Ini yang juga jadi perhatian kami terhadap jamaah, di mana pada saat jamaah bayar dia sudah berkeinginan umroh tertunda, ini juga menjadi pemberitahuan atau informasi yang harus dimengerti oleh kondisi jamaah," ujar Budi.
"Harga-harga yang akan dinaikan bukan dari harga paketnya tetapi karena aturan-aturan yang dibuat, baik itu dari karantinanya, PCR di Indonesia, maupun asuransi ataupun PCR yang harus diterapkan oleh Pemerintah Saudi," tambah Budi.
Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi telah memberi 'lampu hijau' dibukanya kembali pintu kedatangan bagi jemaah Indonesia untuk Tanah Suci. Hal ini disampaikan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta kepada Pemerintah Indonesia melalui nota diplomatik yang dikeluarkan pada Jumat (8/10/2021) lalu.
Meski demikian, hingga kini, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait kapan dimulainya pemberangkatan jemaah asal Indonesia lantaran sejumlah teknis yang masih dibicarakan. (har)
Editor : heddyawan