Surabaya, bukti.id – Suasana lomba ceramah agama Islam bahasa Indonesia tingkat TPA di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Sukolilo, mendadak hening. Gegara sound sistem tidak aktif di saat peserta tampil.
Sedetik kemudian, mendadak kaget karena sound menyala dengan keras setelah dicek oleh sekum dan ketum DPW BKPRMI Jatim, Sabtu (20/11/2021).
Perhelatan silaturahim akbar, ustadz ustadzah guru ngaji dan santri taman pendidikan Al-Qur’an se Jawa Timur tahun 2021, merupakan tahun terberat dalam sejarah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), karena hantaman pandemi Covid-19.
Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XI yang digelar rutin secara berjenjang, mulai dari tingkat Kecamatan hingga Nasional, dalam kurun waktu tiap tiga tahun sekali, tak pernah dilewatkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan (DPK), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota atau Daerah (DPD), Dewan Pengurus Wilayah (DPW) hingga ke Dewan Pengurus Pusat (DPP).
Lomba yang diadakan secara berjenjang ini, mustahil dilaksanakan apabila tidak ada harmonisasi dalam tubuh organisasi, terutama dari ketua dan sekretaris. Dua pemangku organisasi ini yang memiliki peranan penting, ibarat sepasang sepatu, bagian kanan dan kiri yang selangkah seirama menuju tujuan yang ingin dicapai.
Begitulah gambaran ketua umum DPW BKPRMI Jawa Timur, Ustadz Muhammad Arif, dan Sekretaris Umum, Ustadz Ahmad Bahrudin, yang seiring sejalan beriringan melakukan koordinasi dan komunikasi, untuk kelangsungan organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang ada di provinsi Jawa Timur. (sumber: dpwbkprmijawatimur.blogspot.com/bundatri/iks)
Editor : heddyawan