Connect with us

KIB Jatim Luncurkan Visi Misi

Jaring Gagasan Menuju Indonesia Lebih Baik


Pimpinan daerah Partai Golkar, PPP dan PAN Jatim saat meluncurkan visi misi KIB. (foto: net)

Surabaya, bukti.id – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Jawa Timur (Jatim) bergerak. Meluncurkan visi misi KIB, di Hotel Shangrilla Surabaya, Jumat (11/8/2022).

KIB yang berisi gabunga Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim mulai membangun pondasi dan mengepakkan sayap politiknya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Partai Golkar, Sarmudji menyatakan, visi misi KIB untuk menjaring dan menampung ide, serta gagasan akademisi, elemen masyarakat dan lainnya. Gagasan tersebut, ditawarkan kepada bakal calon presiden yang berkontestasi merebut kursi RI 1.

Dikatakan, KIB tidak menonjolkan perseorangan termasuk elektabilitas seperti lazimnya saat mendekati kontestasi pilpres.

“Disini yang ditonjolkan menjaring ide dan gagasan, tentu untuk Indonesia lebih baik. Siapapun nanti yang akan maju di pemilihan (pilpres) bisa disodorkan platform (visi misi) ini untuk membangun Indonesia lebih baik,” tegas Sarmuji.

Mendukung statmen Sarmuji, Ketua DPW PPP Jatim, Mundjidah Wahab menambahkan, visi misi KIB dilakukan tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga akan diterapkan sampai ke bawah, kabupaten/kota hingga ke desa.

“Koalisi Indonesia Bersatu ini sangat tepat, mewakili partai yang ada. Golkar partai Nasionalis, yang religius ada PAN dan PPP,” ujar Mundjidah.

“Ini, kita terapkan tidak hanya di pusat atau provinsi tetapi juga sampai ke bawah, ke daerah, ke desa desa apalagi mengajak elemen masyarakat untuk menata negara, ini sangat luar biasa untuk menuju Indonesia lebih maju,” papar Mundjidah.

Sebelumnya, Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig menuturkan, KIB dengan konsep visi misinya tidak berbasis pada figur. Tetapi merupakan gagasan yang terjaring dengan melibatkan masukan-masukan dari elemen masyarakat, termasuk akademisi.

“Visi Misi KIB tidak berbasis pada figur, tetapi lahir dari gagasan yang kemudian ditawarkan ke sosok calon yang akan maju di Pilpres. Tetapi merupakan gagasan yang terjaring dengan melibatkan masukan-masukan dari elemen masyarakat, termasuk akademisi,” pungkas Sadig. (edd)

Click to comment

bukti.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Trending