Malang Raya,- Rapat koordinasi Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur yang digelar di Kota Wisata Batu, diakhiri dengan workshop pembuatan Wayang Suket oleh Mbah Jo seniman Wayang Suket dari Kota Malang, Minggu (4/8/2024). Rakor berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu.
Menurut pemilik nama asli Syamsul Subakri, sejak tahun 2001, dirinya menggunakan media boneka berbentuk hewan yang terbuat dari tas kresek dengan karakter Mat Kresi kependekan dari Kresek hitam, boneka berbahan sabut kelapa dan boneka dari botol plastik untuk membawakan thema konservasi satwa dan pelestarian lingkungan hidup.
Sedangkan wayang suket / wayang mendong dikembangkan sejak tahun 2012 dan diberi nama wayang Puspasarira.
"Hampir 25 tahun saya menggeluti seni kontemporer ini dengan mema manfaatkan bahan dari alam maupun barang bekas sebagai langkah konservasi," ujar seniman enerjik ini.
Pertunjukan Wayang Suket sudah merambah hampir seluruh kota di Jawa dan beberapa pulau di Indonesia sudah kunjungi antara lain Surabaya, Mojokerto, Batu, Lumajang, Pasuruan, Banyuwangi, Ubud Denpasar, Blitar, Tulungagung, Gresik, Lamongan, Solo, Magelang, Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Seribu, dan Balikpapan.
Disinggung tentang keinginan tampil di luar negeri, dirinya sangat antusias sekali, meski belum pernah keluar negeri namun beberapa kali mengikuti kegiatan pertukaran mahasiswa sebagai nara sumber sehingga banyak karyanya yang dibawa pulang oleh peserta negara masing masing antara lain Mesir, China, Jepang, USA, Inggris, Perancis, India, Jerman, Vietnam ,Thailand, Australia, Belanda, New Zealand, dan Spanyol .
Yang membanggakan, Wayang Suket Karya Kera Ngalam banyak dikoleksi tokoh nasional antara lain Presiden Joko Widodo, Budi Waseso ketua BNN dan beberapa menteri serta kepala daerah lainnya.
Menanggapi potensi ini, Ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jatim, Ki Bagong Sabdo Sinukarto mengatakan, Mbah Jo harus diapresiasi dan diakomodir, bahkan saat Kongres Kebudayaan Indonesia, Oktober 2023 lalu, Mbah Jo hadir bersama ketua FPK Jatim sebagai saksi sejarah kebangkitan kebudayaan Nusantara.
Dan saat ini Mbah Jo menjadi bagian dari keluarga besar FPK yang menggawangi Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Permainan Rakyat.
"Alhamdulillah, saat ini Mbah Jo siap berjuang memajukan kebudayaan Jawa Timur dengan bergabung di FPK yang menggawangi OPK Permainan Rakyat" Ujarnya sambil mengikuti beberapa seniman yang langsung praktek pembuatan Wayang Suket di Omah Budaya Slamet dibawah asuhan Dr. Slamet Hendro Kusumo. (kwan-knis)
Editor : heddyawan