x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Indonesia Masih Krisis, Pasien Covid Tembus 100.303 Kasus

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 28 Jul 2020 10:43 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id - Kasus Positif Covid-19 di Indonesia tembus diangka 100.303 kasus. Jumlah kumulatif itu bertambah dengan terus munculnya tambahan kasus baru sebanyak 1.525 kasus per 27 Juli 2020, seperti catatan Kementerian Kesehatan RI.

Soal itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo juga mengingatkan, agar bisa menekan angka meninggal serendah-rendahnya, dan menaikkan tingkat kesembuhan setinggi-tingginya. Presiden juga memberikan penekanan agar semua pihak memperhatikan itu.  Termasuk ASN, menerapkan protokol kesehatan dan melakukan sosialisasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita harus bisa mengendalikan pertumbuhan kasus virus ini secepat-cepatnya. Inilah yang menjadi target kita bersama dan perlu dukungan semua pihak," kata Wiku Adisasmito, di Jakarta.

Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti, yaitu seratus ribu, dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih dalam keadaan krisis. Kuncinya, kewaspadaan tak bisa diabaikan.  

Secara global, dan total kasus per 1 juta populasi, Indonesia menempati urutan ke-24, sementara China di urutan ke-26 kasus Covid-19. Kondisi ini tidak serta merta disebut Indonesia aman. Tidak boleh lengah dalam menghadapi dan menangani penyebaran virus mematikan ini.

Sementara, untuk perubahan zonasi dan daerah yang berubah zona merah juga bertambah. Dari yang semula pada 19 Juli 2020 sebanyak 35 kabupaten/kota, kini bertambah jadi 53 kabupaten/kota.

Zona merah terjadi di 15 provinsi dengan total daerah ada 53 kabupaten/kota. Diantaranya Sumatera Utara (5), Sumatera Selatan (1), Sulawesi Utara (3), Sulawesi Tenggara (1), Papua (1), Sulawesi Selatan (1), Nusa Tenggara Barat (2), Kalimantan Timur (1) Kalimantan Tengah (4), Kalimantan Selatan (8), Jawa Timur (9), Jawa Tengah (8), Gorontalo (3), DKI Jakarta (5) dan Bali (1).

Selain zona merah, daerah yang termasuk zona oranye juga bertambah dari semula 169 daerah kini menjadi 185 daerah. Artinya, ini bukan kabar menggembirakan, dan ini perlu menjadi perhatian semua pihak.  

Tak kalah penting, perhatian utama adalah klaster penyumbang kenaikan kasus. Diantaranya pasar dan tempat pelelangan ikan, pesantren, lokal transmisi, fasilitas kesehatan, seminar, mall dan pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan perkantoran.

"Mohon kerjasama dari satgas di daerah, agar operator dari para penyelenggara fasilitas ini agar betul-betul dilakukan monitoring dan evaluasi. Andaikata terjadi penambahan kasus, berarti ada yang tidak sempurna dalam pelaksanaannya," tegas Wiku.

Untuk tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan jadi 58%, dengan posisi kumulatif di angka 58.173 kasus. Kesembuhan hari ini bertambah 1.518 dengan suspek sebanyak 54.910 dan spesimen 13.060.

Tingkat kesembuhan tertinggi di Jawa Barat sebanyak 406 kasus, kemudian Jawa Timur sebanyak 362 kasus dan ketiga tertinggi ditempati Sulawesi Selatan dengan 132 kasus. Untuk tingkat kesembuhan di DKI Jakarta sebanyak 111 kasus.

Kasus kematian pasien, data terbaru menyebut ada penambahan sebanyak 57 kasus, dengan total kumulatif ada 4.838 kasus. Dari jumlah itu sebesar 4,8% dari total kasus terkonfirmasi. Kasus kematian terbanyak di Jawa Timur dengan 19 kasus, Jawa Tengah 10 kasus dan DKI Jakarta 10 kasus.

Mewaspadai itu, pihaknya mengajak masyarakat saling mengingatkan dan mematuhi protokol kesehatan. Dari yang dipaparkan jelas menyebut kondisi krisis di Indonesia belum berlalu.

Catatan WHO

Menyebut ada 10 negara dengan kasus positif Covid-19 terbanyak, yakni Amerika Serikat diangka 4.009.808 positif Corona, dengan pasien meninggal dunia sebanyak 143.663.

Jumlah orang terinfeksi Covid-19 hampir tembus di angka 15,8 juta atau mencapai 15.785.641 kasus. Sementara, data Johns Hopkins University angkanya 15.800.544 kasus, per Minggu (26/7/2020).

Indonesia di urutan 24, angkanya sebanyak 97.286 positif, dan meninggal 4.714. Dan, tambahan kasus baru yang muncul di 24 jam terakhir, sebanyak 1.868 kasus dengan 24 orang meninggal dunia. Sementara China diurutan 26, dengan jumlah 86.202 positif, meninggal 4.651.

Tingginya penyebaran Covid-19 di Amerika, pakar kesehatan menyebut lantaran Amerika terlalu cepat membuka kembali sarana bisnis dan tidak ketat mengingatkan warganya untuk tetap tinggal di rumah. Isi surat yang beredar itu termasuk juga mendesak pejabat di pemerintahan untuk berinvestasi lebih banyak dalam pengujian, pelacakan kontak, dan meningkatkan kapasitas alat perlindungan diri. Jika protokol kesehatan diabaikan, konsekuensinya penderitaan dan kematian yang justru semakin tinggi.

1. Amerika Serikat, 4.009.808 positif, meninggal 143.663
2. Brasil, 2.343.366 positif, meninggal 85.238
3. India, 1.385.522 positif, meninggal 32.063
4. Rusia, 812.485 positif, meninggal 13.269
5. Afrika Selatan, 434.200 positif, meninggal 6.655
6. Meksiko, 378.285 positif, meninggal 42.645
7. Peru, 375.961 positif, meninggal 17.843
8. Chile, 343.592 positif, meninggal 9.020
9. Inggris, 296.685 positif, meninggal 45.738
10. Iran, 288.839 positif, meninggal 15.484

 ASN Diminta Berperan 

Dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id guna menekan angka kematian serta untuk tertib melaksanakan protokol kesehatan Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta berkontribusi memberikan pengetahuan, penyadaran dan kepatuhan kepada masyarakat di lingkungannya.

Itu disampaikan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jawa Timur, Ardo Sahak, di Seminar Online bertema Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Jawa Timur Tahun 2020, di Bakorwil Madiun, Senin (27/7/2020).

“Pengetahuan tidak hanya diberikan di lingkungan kantor, tapi juga tetangga sekitar, saudara atau teman. Agar manfaatnya akan lebih mengena kepada masyarakat,” kata Ardo.

Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Agama dan Kabag Kesra dari Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupateng Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Kediri, Kota Madiun dan Kota Kediri.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Herlin Ferliana menjelaskan, semua orang punya kontribusi tertular dan menularkan Covid-19. "Dalam adaptasi kehidupan baru, masyarakat tetap bisa beraktifitas memenuhi kebutuhan hidupnya seperti bekerja, beribadah, berdagang, mengajar atau bersosialisasi, namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan," kata dr Herlin. (tji)

 

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...
Jumat, 29 Mar 2024 16:38 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim adakan silahturahmi dan pembagian sembako untuk seniman sepuh. ...