Saat SKB CPNS, Disiapkan Ruang Khusus Reaktif

bukti.id
Pelaksanaan SKB CPNS yang mematuhi protokol kesehatan di Surabaya.

Surabaya, bukti.id - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019, di Gelora Pancasila Surabaya, jadi perhatian Pemkot Surabaya. Saat pelaksanaan, seluruh peserta wajib menggunakan face shield dan masker.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada petugas untuk memasang dan menambah kipas angin blower yang dapat mengeluarkan cairan disinfektan. Sementara, lokasi tes yang disiapkan di sisi luar selatan gedung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diperuntukan bagi pasien yang hasil rapidnya reaktif.

Baca juga: Skema Pembuangan Sampah di Gelora Bung Tomo Selama Piala AFF U-19 2024

Kepala BKD Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, tahap seleksi SKB ini total pesertanya mencapai 1.201 orang. Dari angka tersebut, 1.142 orang mengikuti ujian di GOR Pancasila dan sisanya di Kantor BKN provinsi lain. Rinciannya, 1.142 peserta tersebut ujiannya digelar selama tiga hari, yakni tanggal 22 – 24 September 2020.

“Dalam sehari terbagi menjadi tiga sesi diikuti 140 peserta per sesinya. Jadwalnya itu, sesi pertama pukul 08.30 – 10.00 WIB, sesi kedua, 11.30 – 13.00 WIB dan sesi ketiga pukul 14.30 – 16.00 WIB,” ungkapnya.

Mia memastikan pihaknya telah mempersiapkan berbagai kesiapan di tengah pandemi Covid-19 untuk menjaga dan melindungi para peserta. Di antaranya, pengaturan alur masuk dan keluar secara terpisah, pemasangan bilik sterilisasi, pemasangan wastafel cuci tangan, pengukuruan suhu tubuh sebelum masuk.

“Semua peserta wajib mengikuti alur protokol kesehatan yang telah ditentukan,” jelas dia.

Baca juga: Game Kebersamaan Ciptaan Pemkot Surabaya

Bahkan, ia menegaskan, bagi peserta SKB yang mengerjakan soal di dalam gedung GOR Pancasila, telah melewati tahap pengumpulan berkas berupa hasil rapid tes non reaktif tiga hari sebelum jadwal ujian berlangsung. Sementara bagi peserta yang hasil rapidnya reaktif, mereka akan tetap dapat mengikuti ujian dengan diberikan tempat khusus.

“Lokasinya ada di sisi luar. Di situ juga dilakukan pengawasan secara ketat. Para pengawas juga mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan baju hazmat. Peserta tetap fokus mengerjakan karena kami tempatkan di bilik terpisah,” papar dia.

Menariknya, setelah ujian berlangsung peserta yang reaktif tersebut akan dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Namun bagi peserta yang memang sudah berstatus terkonfirmasi Covid-19, maka ujian wajib ditunda dan akan dijadwalkan kembali oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Baca juga: Bursa Kerja ASSIK Bikin Asyik Arek Suroboyo

“Jadi nanti kami bersurat ke BKN dan akan dijadwalkan kembali. Jumlahnya ada 23 orang yang reaktif. Rinciannya sesi pertama ada 12 peserta, 11 peserta dari sesi kedua yang reaktif. Untuk sesi ketiga belum berlangsung. Lalu setelah itu mereka akan kami swab,”lanjut dia.

Di luar mekanisme protokol kesehatan, Mia berpesan bahwa tes CPNS ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Jika terdapat oknum yang menjanjikan akan meloloskan tes dengan  menarik sejumlah biaya, maka itu dipastikan adalah penipuan. “Kita sampaikan berulang-ulang rangkaian tes ini sifatnya adalah gratis bagi para peserta. Untuk nilainya juga langsung bisa dilihat setelah ujian selesai,” pungkasnya. (war)

Editor : W Aries

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru