Surabaya, bukti,id – Isitilah kotak kosong, agak unik, tapi memang itu yang terjadi dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur. Ini bakal terjadi di Pilkada Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ngawi. Di dua daerah itu hanya ada masing-masing satu pasangan calon saja yang mendaftar.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim, Choirul Anam jika hingga hari terakhir pendaftaran tahap II di Ngawi dan Kediri, pada 13 September 2020 lalu, tidak ada lagi calon yang mendaftar.
Baca juga: Kelar. KPU Jatim Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Pilgub Jatim 2024
“Karena tidak ada yang mendaftar, otomatis pasangan yang mendaftar di kedua daerah tersebut akan melawan kotak kosong saat hari pemungutan suara, 9 Desember 2020 mendatang,” ujar Anam, Selasa (22/9/2020), seraya menyebut, meski melawan kotak kosong, tahapan pilkada sama seperti daerah-daerah lain, seperti ada penetapan calon, debat publik dan sebagainya.
Baca juga: Pilkada Sidoarjo 2024. KPU Sidoarjo Sebut Partisipasi Pemilih Turun dan Tak Penuhi Target
Perlu diketahui, Pilkada Kabupaten Kediri hanya ada satu pasangan calon. Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Maria Ulfa memborong dukungan partai politik (parpol) yakni PDI Perjuangan 15 kursi, PKB 9 kursi, Golkar 6 kursi, Gerindra dan PAN masing-masing 5 kursi, Nasdem 4 kursi, Demokrat 3 kursi, dan PPP 2 kursi, serta PKS 1 kursi.
Fenomena borong kursi juga terjadi Ngawi. Calon petahana Ony Anwar Harsono yang menggandeng Dwi Rianto Jatmiko, juga menyapu bersih dukungan semua parpol di DPRD setempat.
Baca juga: Wow... Dinas Koperasi UMTK Kota Kediri Laksanakan Puluhan Jenis Pelatihan Kerja
Tercatat 10 partai yang mendukung pasangan Ony Anwar - Dwi Rianto, yakni PDI Perjuangan, Golkar, PKB, Gerindra, PKS, PAN, Nasdem, Demokrat, Hanura dan PPP. (edd)
Editor : heddyawan