Massa Lamongan Nyalakan Lilin Prihatin, Tolak Omnibus Law

bukti.id
Mahasiswa tergabung ALM aksi tolak Omnibus Law nyalakan lilin. (foto:imron rosidi)

Lamongan, bukti.id - Aliansi Lamongan Melawan (ALM) kembali turun jalan menyuarakan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Aksi gabungan mahasiswa GMNI, PMII, IMM, HMI, Fornasmala, serta pelajar Lamongan dan Gerakan Rakyat Melawan (GRM) ini memilih waktu aksi senja hari, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Desak Pemprov Jatim Akomodir Aspirasi Buruh

Sasaran aksi sekitar 200 massait pun tidak menuju kantor atau lembaga tertentu. Tetapi memilih lokasi perempatan Jalan Basuki Rahmat - Andansari. Persisnya sebelah timur Gedung DPRD Lamongan.

''Aksi ini memperingati tujuh hari matinya demokrasi, sejak disahkannya Omnibus Law. Karena itu pula kita akan terus bergerak untuk pembatalan undang-undang yang menyengsarakan rakyat itu," teriak Amir Mahmud, salah seorang orator aksi.

Saat aksi,  ALM juga menyoal soal aksi represif aparat keamanan terhadap aksi mahasiswa menolak Omnibus Law di beberapa daerah.

Untuk itu, ALM menegaskan, mengecam tindakan represif terhadap massa aktif dan paramedis. Menuntut pembebasan kawan-kawan massa aktif yang ditangkap tanpa tuduhan yang berdasar di seluruh wilayah Indonesia.

''Kami juga menuntut Polri, bahwa ada anggotanya yang menyamar sebagai massa aksi untuk melakukan provokasi dan penangkapan dengan sengaja menggunakan pola kekerasan, '' sambung orator lain, sesuai dengan press release yang diedarkan di lokasi aksi.

Baca juga: Deklarasi Dukungan GAMA Lamongan Siap Menangkan Ganjar Presiden 2024

Massa aksi melakukan long march menuju lokasi acara dengan pengawalan anggota polisi. (foto:imron rosidi) 

Sebelumnya, aksi sempat berhenti sejenak karena ada adzan maghrib.Juga, ada seorang mahasiswa mengumandangkan adzan. Banyak yang memerkirakan akan ada salat maghrib di lokasi aksi. Hingga tiba waktu Isyak, ternyata tidak ada.

Baca juga: Jumat Berkah. Agenda Rutin PPP Lamongan untuk Berbagi pada Rakyat

Aksi ALM selanjutnya diwarnai orasi dan menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu pergerakan serta teatrikal. Semua aktivis sembari menyalakan lilin dengan posisi duduk melingkar.

Aparat keamanan terdiri Polri/TNI dan Satpol PP tak kalah jumlahnya berada di lokasi. Mereka hanya berjaga di setiap sudut perempatan jalan lokasi aksi. Kapolres Lamongan AKBP Harun dan Dandim 0812 Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono juga terlihat di sekitar lokasi aksi.

Saat berita ditulis, pukul 18.40, sekitar 200 massa aksi ALM menolak Omnibus Law belum berakhir. (ron)  

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru