DPR RI Desak Terkuaknya Dugaan Mafia Bisnis Alutsista

bukti.id
Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono (foto: net)

Jakarta, bukti.id – Tragedi KRI Nanggala-402 menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan jajaran TNI AL. Pasca tragedi tersebut, persoalan Alutsista menjadi sorotan kalangan wakil rakyat.

Sorotan itu mengemuka lantaran muncul dugaan adanya keterlibatan mafia dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI.

Baca juga: Indonesia Alami Titik Kritis Penanganan FLW

Dugaan mafia ‘bermain’ Alutsista diungkap oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakri. Connie mengungkap dugaan keberadaan mafia bisnis dalam pengadaan alutsista TNI berinisial Mister M.

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono berharap dugaan keberadaan mafia bisnis yang memperburuk persoalan Alutsista TNI bisa terkuak.

Meski begitu, Dave mengaku tidak mengetahui kebenaran dugaan yang diungkap Connie tersebut.

“Saya kurang begitu paham yang dituduh Bu Connie itu siapa. Bila benar ada mafia tersebut, bisa terkuak dan proses modernisasi kita bisa berjalan dengan baik,” ujar Dave kepada jurnalis, Senin (26/4/2021).

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyatakan, jika permasalahan Alutsista TNI terjadi karena berbagai macam faktor, yaitu mulai dari anggaran hingga komunikasi dalam proses pengajuannya. Dia pun berharap hal tersebut bisa diperbaiki di hari mendatang.

“Proses pengajuannya, sehingga barang yang dibeli sesuai kebutuhannya. Itu yang perlu diperbaiki. Komunikasi dari tingkat user sampai decision maker-nya,” cetus Ketua DPP Partai Golkar itu.

Baca juga: Golkar Masih Keukueh Airlangga Jadi Cawapres

Kembali ke dugaan pengamat militer Connie yang mencatut sosok Mister M, menjadi mafia bisnis dalam pengadaan alutsista TNI.

Connie tidak merinci lebih jauh. Namun, dirinya sempat menyinggung proyek kendaraan taktis (rantis) Maung, yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan).

“Saya juga menemukan dan siapa yang mau buka. Menurut saya, ini bagian dari korupsi. Jangan salah lho, pertama dia beli Hilux utuh, yang diambil hanya sasis, kemudian yang lain-lain dijual kembali. Padahal yang di-charge itu harga satu mobil itu. Kemudian saya pernah lihat 200 mobil (Hilux) yang datang,” ucap Connie dalam diskusi medcom id yang berlangsung daring, Minggu (26/4/2021).

Connie juga menyinggung mengenai kerjasama pembuatan jet tempur Indonesia-Korea, bertajuk Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Meski pada akhirnya kerjasama tersebut menemui jalan buntu.

Baca juga: Sosialisasikan Pemilu 2024, Kominfo Siapkan SMS Blast

Connie mengaku sejak awal lantang menolak kerja sama itu. Dia menilai banyak hal yang tidak masuk akal dalam kerja sama sistem pertahanan tersebut.

“Anehnya belum apa-apa sudah belanja-belanja, PT Dirgantara Indonesia (DI) disiapkan. Sekarang kemungkinan itu enggak jadi. Kita akan rugi lebih besar gitu lo,” cetus dia.

Sayangnya, saat diminta penjelasan lebih jauh terkait keberadaan mafia bisnis di pengadaan Alutsista, Connie menolak. Dia mengaku masih berduka dengan tragedi KRI Nanggala-402. (hea) 

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru