Pilpres 2024 dan Presiden Tiga Periode, PKS Buka Suara

bukti.id

Jakarta, bukti.id – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan masa jabatan Presiden tiga periode, akhir-akhir ini menjadi menu pemberitaan media massa.

Terkait itu, Partai politik (parpol) besar pun mengungkapkan sikap melalui pernyataan pimpinan tingkat pusat dan sejumlah kadernya. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya.

Baca juga: Merasa Suara Hilang di Pileg 18 Provinsi, PPP Ajukan Gugatan ke MK

PKS tidak memiliki niat untuk menggelar konvensi calon presiden (capres) seperti yang pernah dan akan dilakukan partai politik lain. PKS menginginkan dari internalnya yang maju Pilpres 2024.

“Jadi kami masih fokus pada upaya memperjuangkan kader internal untuk ditawarkan ke publik sebagai sosok kandidat capres,” ujar Ketua Departemen Politik DPP PKS, Nabil Ahmad Fauzi, kepada jurnalis, Sabtu (19/6/2021).

Nabil mengungkapkan, partainya masih berpegang pada hasil Munas PKS lalu yang mengamanatkan DPP PKS untuk memperjuangkan kader internal sebagai capres yang akan ditetapkan melalui Sidang Majelis Syura.

“Dalam beberapa waktu ke depan akan ada perkembangan terkait hal ini,” ujar Nabil.

Namun, PKS, lanjut Nabil, terus selalu membangun komunikasi politik ke arah perbaikan dan masa depan bangsa. Salah satu muaranya, mau tidak mau bicara tentang pencapresan.

“Ini kami lakukan baik dengan parpol-parpol maupun para tokoh-tokoh yang sejauh ini dinilai potensial sebagai sosok kandidat presiden,” ucap Nabil.

 

Baca juga: Tolak Hasil Pilpres 2024. Tim Ganjar-Mahfud dan AMIN Ajukan Gugatan ke MK

Puji sikap Jokowi soal Presiden tiga periode

Pada bagian lain, Ketua DPP PKS, Mardani Ali, memuji sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini menolak wacana masa jabatan presiden tiga kali. Menurut Mardani, sikap yang ditunjukan Presiden Jokowi sudah bagus.

“Selama ini bagus kok sudah punya sikap tegas dan tinggal untuk lebih keras lagi menentang tiga periode,” ujar Mardani dalam rekaman video yang dipostingnya di lini masa akun Twitternya, @MardaniAliSera, Sabtu (19/6/2024).

Mardani menilai wacana masa jabatan presiden tiga periode berbahaya karena dapat melemahkan demokrasi dan bertentangan dengan nilai-nilai reformasi.

Mardani juga menyebut tiga alasan ide masa jabatan tiga periode harus ditolak. Pertama, karat kekuasaan sangat berbahaya, makin lama makin besar karatnya. Kekuasaan cenderung korup.

Baca juga: Pedih... PPP dan PSI Tak Dapat Kursi DPR RI

“Kekuasaan cenderung menyimpang. Kita lihat bagaimana kelamaan di demokrasi terpimpin, kelamaan di rezim asas tunggal membuat rakyat sangat menderita. Jangan ulangi tirani kembali,” tulis Mardani.

Kedua, lanjut Mardani, sirkulasi kekuasaan akan tidak terjadi. Bohong bila ada yang menyatakan hanya jokowi yang mampu memimpin Indonesia.

“Ada banyak yang lain. Survei Kedaikopi 500 lebih (calon pemimpin-red) kita kita punya,” ucap Mardani.

Ketiga, ujar Mardani, ruang publik akan tidak sehat. Akan banyak buzzer yang terus memuja-memuji dengan menyatakan dukungan masa jabatan presiden tiga periode, dan menekan kelompok kritis yang menolak masa jabatan presiden tiga periode. (hea)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru