KPU Fokus Pertajam Teknik Komunikasi Publik di Daerah

bukti.id
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman (foto: net)

Jakarta, bukti.id – Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara intens mulai mempertajam teknik komunikasi publik, dengan pembekalan bagi seluruh KPU Kabupaten/Kota di Indonesia. Ini bagian langkah KPU mematangkan persiapan jelang Pemilu 2024 yang akan datang.

Pernyataan tersebut disampaikan Komisioner KPU, Arief Budiman, saat webinar secara daring bertema ‘Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan Seri 3: Teknik Komunikasi Publik dalam Pemilu dan Pemilihan', Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Ini Parpol yang Ajukan Sengketa Pileg 2024

Areif berujar, selain untuk sosialisasi kepemiluan, persiapan dari sisi komunikasi publik bertujuan untuk membangun pemilih berdaulat, cerdas dan mandiri. Maksudnya pemilih yang melihat rekam jejak, integritas, semangat serta kemampuan calon dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.

“Apa yang kita sampaikan kepada pemilih agar pemilih kita betul-betul menjadi pemilih yang berdaulat, cerdas dan mandiri,” ujar Arief.

Arief juga meminta agar penyelenggara di tingkatan apapun, harus peka dalam memahami karakteristik masyarakat di suatu daerah. Hal itu agar pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan baik. Ditekankan agar pesan disampaikan dengan santai dan murah senyum.

“Cara menjadi pemilih yang berdaulat, satu anda musti gali betul riwayat calon pemimpin yang anda akan pilih, anda harus memilih secara rasional berdasarkan penilaian yang objektif lalu anda lihat apasih program, visi-misi yang ditawarkan mereka. Ini pemilih yang rasional itu seperti ini,” papar Arief.

Baca juga: Merasa Suara Hilang di Pileg 18 Provinsi, PPP Ajukan Gugatan ke MK

Dia juga mengatakan: “Ini perlu disampaikan kepada mereka, dan caranya seperti yang saya sampaikan tadi dnegan rileks, dengan penu senyum insya allah serumit apapun materinya akan nyampe,”.

Selain itu, Arief juga meminta para penyelenggara responsif dalam menyikapi suatu informasi yang berkaitan dengan kepemiluan. Sehingga jangan sampai hoaks dipercaya oleh masyarakat.

“Tepat waktu dan tepat sasaran, andaikan kita merespon sesuatu itu lambat bukan tidak mungkin informasi yang tidak benar itu sudah menjadi sebuah kebenaran dalam tanda kutip sebagai masyarakat. Perlu memperhatikan kondisi dan situasi, perlu memilih dan memilah kata-kata yang sesuai dan diterima,” wejang Arief.

Baca juga: Tolak Hasil Pilpres 2024. Tim Ganjar-Mahfud dan AMIN Ajukan Gugatan ke MK

Pada akhir pembahasan webinar, Arief berharap dengan persiapan ini partisipasi pubik terhadap pemilu 2024 nanti semakin tinggi, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia juga berharap dengan strategi komunikasi yang baik maka pemilih juga semakin berkembang.

Untuk diingat, KPU mengusulkan agar tahapan Pemilu 2024 dimulai Januari 2022, sehingga pelaksanaan coblosan Pemilu Nasional – Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) – dilakukan pada 21 Februari 2024 mendatang. Sehingga, kurang lebih waktu tahapan pemilu hingga pemungutan suara adalah 25 bulan.

Sementara, jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilaksanakan pada 27 November 2024. Hal ini berarti ada jeda lima bulan antara Pemilu Nasional dengan Pilkada Serentak 2024. (hed)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru