Unik. Makanan Tradisional Jadi Tema Karnaval HUT RI ke-79 di Pasuruan

bukti.id
Jajanan dan makanan tradisional saat dikenakan murid TK Cut Nyak Dien (foto: ist)

Pasuruan; Karnaval seolah menjadi ‘menu wajib’ dalam perhelatan peringatan HUT Kemerdekaan RI. Berbagai hal unik dipertontonkan bertujuan agar masyarakat terhibur. Seperti yang berlangsung di Kecamatan Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur, belum lama ini.

Makanan tradisional menjadi ikon dan aksesori alias pernak-pernik karnaval oleh Taman Kanak-kanak (TK) Cut Nyak Dien. Di antaranya, cenil, klepon, kue lumpur, onde-onde, kelanting, lemper sampai Sate Madura, menghiasi busana para murid TK Cut Nyak Dien.

Baca juga: Sinau Ujub. Materi Sarasehan Budayawan Jatim

Jangan salah tafsir dulu. Sejumlah makanan dan jajanan pasar tersebut, bukan makanan asli. Namun, hanya imitasi berbahan sterofoam hasil kreasi pembina kesenian sekolah setempat.

Pembina kesenian, Puput Surya Dewi menuturkan, pihaknya ingin anak-anak mengenal makanan tradisional yang juga merupakan budaya bangsa sejak usia dini, dan tidak terpengaruh dengan makanan impor.

Menurut budayawan Pasuruan ini, anak sekarang sudah tak mengenal bentuk apalagi rasa dari makanan atau jajanan tradisional, yang diketahui cuma Sushi, Wonton, Gohyong dan Burger.

Baca juga: Sejumlah Komunitas Budaya di Jatim Mendesak Dibentuk Dinas Kebudayaan di Daerah

"Lewat karnaval ini, kami ingin anak-anak tahu macam dan jenis makanan tradisonal, agar tidak terkontaminasi dengan budaya asing khususnya kuliner,” ujar pelatih tari ini.

Mendukung Puput, Kepala Sekolah TK Cut Nyak Dien, Datika mengatakan, jika sekolahnya akan terus mengangkat budaya Nusantara sebagai materi pembelajaran di sekolahnya.

Menurut dia dengan menyandang nama Pahlawan perempuan dari Aceh, maka sudah selayaknya jika siswanya wajib mengenal budaya Nusantara.

Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, FPK Sidoarjo Pentaskan Panggung Budaya

"Kami berkomitmen untuk mengangkat budaya Nusantara dalam setiap kegiatan yang melibatkan anak didik kami,” imbuh dia.

Terpisah, pengurus Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur, Karmawan Putra Nusantoro menyebut bila pihaknya mengapresiasi dan mendukung kreatifitas yang dilakukan para pimpinan dan pendidik di TK tersebut.

“Hal seperti itu sangat mendukung pengenalan budaya tradisional, khususnya kuliner di usia dini. Fase berikut, yakni seni budaya tradisonal lain sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan anak,” ujar pria yang karib disapa Wawan itu. (kwan-knis)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru