Surabaya, bukti.id – Belum lama ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengabarkan, bahwa gempa bumi dengan magnitudo sebesar 8,7 dan tsunami sampai 29 meter yang berpotensi terjadi di Jawa Timur.
Merasa wilayahnya disebut oleh BMKG, yang menyimpan potensi bencana gempa bumi dan tsunami, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini memberi pernyataan dalam akun Instagram miliknya, @khofifah.ip
“Selatan Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Salah satu upaya mitigasi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan building code pada setiap bangunan,” tulis Khofifah, mengutip postingan Instagramnya, Sabtu (12/6/2021).
Guna menerapkan building code pada setiap bangunan tersebut, lanjut Khofifah, Pemprov Jawa Timur akan mendorong lulusan SMK prodi teknologi batu dan beton atau bangunan, untuk memiliki kemampuan mendesain dan membangun konstruksi rumah sederhana tahan gempa.
“Dengan pendampingan ahli, minimal mereka sudah terbekali dasar keilmuan bangunan tahan gempa. Tinggal, skill tersebut dipertajam di lembaga pendidikan lain setingkat D2. Semoga planning ini bisa segera terlaksana,” lanjutan pada tulisan itu.
Tangkaoan layar postingan akun @khofifah.ip, terkait kunjungan Gubernur Khofifah di Malang (foto: ist)
Dalam postingan tersebut, Khofifah terlihat sedang meninjau Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Malang pada Jumat (11/6/2021).
Bisa jadi kunjungan Khofifah merupakan salah satu bagian antisipasi yang dilakukan Pemprov Jatim, atas sinyal dari BMKG tersebut.
Seperti diketahui, setelah memberi informasi mengenai potensi gempa dan tsunami di Jatim, kembali BMKG meluruskan bahwa gempa bumi dan tsunami dahsyat di Pantai Selatan Jawa Timur adalah potensi, bukan prediksi. Dengan potensi ini dikabarkan, BMKG berharap penuh kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana.
Berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk “Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur”, BMKG menegaskan zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7.
Sebelumnya, BMKG sempat menjelaskan Indonesia adalah wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo).
Hingga kini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi. (edd)
Editor : heddyawan