x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

DPR: Kemenkes Harus Tanggung Jawab

Avatar bukti.id
bukti.id
Senin, 05 Jul 2021 01:14 WIB
Wakil Rakyat
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Tragedi meninggalnya 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta meninggal dunia. Diduga karena kosongnya stok oksigen di rumah sakit tersebut. DPR pun angkat bicara.

Karena itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertanggung jawab soal keterlambatan pasokan oksigen, yang diduga menyebabkan 63 pasien di RSUP Dr Sardjito meninggal dunia.

Menurut Melki, RSUP Dr Sardjito sudah mengirimkan surat ke Kemenkes tentang kondisi pasokan oksigen yang dimiliki pada Sabtu (3/7/2021).

“Pertama, ini adalah tanggung jawab Kemenkes yang bertanggung jawab terhadap aturan dan menggerakkan industri agar bisa mensuplai. Apalagi, 3 Juli itu Direktur Utama RSUP Sardjito sudah mengirim surat dari kemarin terkait kondisi pasokan oksigen medis yang mereka miliki,” cetus Melki kepada jurnalis, Minggu (4/7/2021).

Melki menilai, Kemenkes seharusnya langsung bergerak merespons informasi soal pasokan oksigen. Peristiwa keterlambatan pasokan oksigen yang diduga menyebabkan 63 pasien di RSUP Dr Sardjito meninggal merupakan kelalaian Kemenkes.

“Jadi mesti ada yang bertanggung jawab terhadap kematian 63 pasien di RSUP karena itu kelalaian Kemenkes yang sudah diberikan surat tapi tidak bergerak,” ujar politikus Partai Golkar itu.

Diketahui, sebanyak 63 pasien di RSUP Dr Sardjito meninggal dalam sehari semalam. Keterlambatan pasokan oksigen diduga turut menyebabkan meninggalnya pasien dengan jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah rumah sakit ini.

Pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito mulai Sabtu (3/6/2021) hingga Minggu (4/6/2021) dinihari, terdiri dari sembilan orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.

RSUP Dr Sardjito sebenarnya mengajukan permohonan dukungan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 menyusul terjadinya lonjakan pemakaian.

Permohonan tersebut disampaikan Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait di DI Yogyakarta.

Melalui surat tersebut, Rukmono menyampaikan, persediaan oksigen kian tergerus seiring adanya peningkatan kasus covid-19. Maka dari itu pihaknya mencoba berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memperoleh pasokan oksigen dari penyedia maupun sumber lain.

“Tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB,” tulis Rukmono dalam keterangannya, Sabtu (3/7/2021). (hed)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 16 Jan 2025 06:25 WIB | Wakil Rakyat
DPR RI dukung pemerintah jalankan Program MBG, termasuk hal penganggaran dan pengawasan program sesuai kewenangan dewan. ...
Kamis, 16 Jan 2025 04:05 WIB | Ekonomi
Terhitung mulai 15 Januari 2025, HET elpiji subsidi 3kg, dari harga semula Rp16.000 menjadi Rp18.000. ...
Rabu, 08 Jan 2025 13:25 WIB | Religi
Resmi. Komisi VIII DPR RI dan Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji 2025 sepakat bila biaya haji tahun ini turun sekitar Rp 4 jutaan. Hasil pembahasan segera dilapor ...