x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Panduan Baru WHO Cegah Covid-19

Avatar bukti.id
bukti.id
Minggu, 07 Jun 2020 10:11 WIB
Seni Budaya
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti – Seiring pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir, studi yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan, penggunaan masker dan jaga jarak dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.

WHO pun mengeluarkan panduan terbaru tentang siapa yang harus mengenakan masker, kapan masker harus dipakai, dan terbuat dari apa.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa panduan terbaru ini telah melalui peninjauan yang cermat terhadap semua bukti yang ada, dan konsultasi ekstensif dengan pakar Internasional serta masyarakat.

"Panduan yang kami umumkan hari ini adalah pembaruan dari apa yang kami katakan selama berbulan-bulan. Masker digunakan sebagai bagian dari strategi komprehensif dalam memerangi Covid-19," kata Tedros.

Ada beberapa panduan terbaru yang diumumkan Tedros. Salah satunya adalah siapa saja yang wajib menggunakan masker medis.

Dikatakan, semua orang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan wajib menggunakan masker medis. Ini tidak hanya ditujukan bagi pekerja yang berurusan dengan pasien Covid-19.

Dokter yang praktik di unit kardiologi atau perawatan paliatif, mislanya. Di mana tidak ada pasien Covid-19 yang dikonfirmasi, juga harus tetap memakai masker medis. Selain pekerja medis, orang berusia di atas 60 tahun wajib mengenakan masker.

"Kedua, kami menyarankan agar orang yang berusia di atas 60 tahun wajib mengenakan masker medis," kata Tedros.

Panduan ketiga, WHO juga memperbarui panduan penggunaan masker untuk masyarakat umum.

WHO menyarankan bahwa pemerintah suatu negara harus mendorong masyarakat untuk selalu mengenakan masker, terlebih saat sulit melakukan jaga jarak fisik (physical distancing), angkutan umum, di toko, dan di lingkungan manapun yang ramai.

Penyebaran dan penularan Covid-19 masih terjadi setiap hari. Seperti kita tahu, Covid-19 merupakan penyakit pernapasan. Orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 ada yang tidak disertai gejala, dengan gejala non-pernapasan yang sangat ringan, hingga penyakit pernapasan akut, sepsis dengan disfungsi organ, dan kematian.

Dari bukti yang sudah ada, virus SARS-CoV-2 ditularkan melalui droplet atau tetesan pernapasan.

Penularan droplet yang dikeluarkan saat batuk dan bersin ini bisa terjadi ketika seseorang berada dalam jarak dekat sekitar satu meter. (hare)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...