Surabaya, bukti – Menyikapi polemik di tubuh Partai Demokrat Kota Surabaya, Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) pun angkat bicara. Hal ini terkait perseteruan antara Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Demokrat Surabaya Ernawati dengan Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari.
Plt Ketua AMDI Jawa Timur Charles Napoleon lebih menyoroti ucapan Lucy Kurniasari yang mengatakan bahwa Ernawati tidak pernah memberikan kontribusi apa-apa kepada Partai Demokrat Surabaya. Menurut Leon, sapaan akrab Charles Napoleon, tudingan itu jelas tak berdasar.
Leon menceritakan bagaimana sejarah Ernawati ketika di Partai Demokrat digoyang. Ia menjelaskan, kala ada upaya pemakzulan Presiden Susilo Bambang Yudoyhono (SBY) terkait kasus Bank Century, Ernawati adalah salah satu kader yang membawa 5.000 orang untuk menduduki Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tingkat 1, membela ketua dewan pembina Partai Demokrat.
"Jadi salah besar jika ada yang mengucapkan bahwa Mbak Erna (sapaan akrab Ernawati) tidak pernah berkontribusi apapun atau bersumbangsih untuk Partai Demokrat, itu jelas salah besar," ungkap Leon, Rabu (17/6/2020).
Dia menambahkan, Ernawati ini juga adalah salah satu anggota AMDI yang bekerja keras untuk Partai Demokrat. Bahkan, segala sesuatu semisal makan dan minum, biaya dikeluarkan oleh Ernawati. "Jadi sekali lagi saya katakan, saya sangat menyayangkan jika ada yang bilang Mbak Erna ini tidak ada artinya untuk Partai Demokrat," ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang juga anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini menyarankan kepada Partai Demokrat, alangkah baiknya jika yang menjadi ketua Plt DPC Demokrat Surabaya bukan berasal dari anggota DPR RI. Sebab, dia meyakini, pasti akan kesulitan karena konsentrasinya terpecah atau terbagi.
"Dia kan berkantor di Jakarta tapi dia ngurusi Surabaya, ada apa ini? Maka dari itu saya usul lebih baik Plt di Demokrat Surabaya adalah orang yang berdomisili di Surabaya karena kan tahu perkembangan politik di Surabaya setiap menitnya, dan saya minta jangan ada kriminalisasi," imbuhnya.
Dia juga berharap, kedepannya Partai Demokrat Surabaya ini bisa semakin solid bukan malah membuat kegaduhan di internal partai. "Seharusnya jadi pemimpin itu jadi panutan jangan malah membuat kontradiksi, jangan membuat manajemen konflik, itu nggak boleh," harapnya.
Sementara Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari enggan berkomentar banyak terkait persoalan yang ada di internal Demokrat Surabaya. "Mas mohon izin, ngapunten, sebaiknya saya tidak usah menanggapi," ungkapnya melalui whatsapp sembari mengirim stiker bertuliskan ‘Hadapi Dengan Senyuman’. (aries)
Editor : W Aries