x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Surabaya tak Perlu PSBB, bila Pasien Sembuh terus Bertambah

Avatar bukti.id
bukti.id
Jumat, 19 Jun 2020 07:28 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Surabaya, bukti  - Tingkat kesembuhan yang terus meningkat, pada sejumlah kelurahan di Surabaya menunjukkan perkembangan dengan menekan angka penyebaran. Hingga saat ini, ada enam kelurahan di Surabaya yang dinyatakan nol kasus pasien Covid-19.

Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dari enam kelurahan itu, dua di antaranya memang sejak awal sama sekali tidak ditemukan kasus Covid-19.

“Kelurahan yang sejak awal nol pasien adalah Genting Kalianak dan Romokalisari dan terus kami pantau,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.

Sedangkan di empat kelurahan lain, sebelumnya memang pernah ada kasus Covid-19. Namun, kelurahan tersebut dapat menurunkan dengan cepat sehingga saat ini sudah tidak ada lagi warga yang terpapar. Empat wilayah kelurahan itu, yakni Tambak Sarioso, Sumberrejo, Pakal dan Tambak Osowilangun.

“Untuk Kelurahan Tambak Sarioso, Sumberrejo dan Tambak Osowilangun sebelumnya ada satu kasus dan sekarang sudah sembuh. Kalau yang Kelurahan Pakal ada enam orang yang konfirmasi juga sudah sembuh,” tandasnya.

Fenny memaparkan, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga hari ini mencapai 1.424 jiwa. Angka tersebut merupakan data kumulatif dari pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Hotel Asrama Haji maupun rawat jalan isolasi mandiri.

“Sampai hari ini pukul 15.00 WIB pasien yang sembuh bertambah 48 orang. Ini jumlahnya terus bergerak,” ungkapnya.

Menurutnya, 48 pasien yang sembuh pada hari ini merupakan pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Hotel Asrama Haji dan rawat jalan isolasi mandiri. Bahkan, Feny menyebut, dalam sehari angka tertinggi pasien sembuh di Surabaya pernah mencapai 240 orang.

“Paling tinggi pernah mencapai 240 orang. Pastinya mereka telah melewati tes swab dengan hasil yang negatif selama dua kali berturut-turut,” pungkasnya.

Menurut dia, adanya perbedaan data antara Gugus Tugas Provinsi Jatim dan kota karena ada nama maupun alamat yang ganda. Bahkan, ada pula data yang setelah di-tracing ternyata orang itu sudah tidak tinggal domisili di Surabaya, meski masih menggunakan KTP Surabaya. “Ada juga dia pakai alamat KTP saudaranya di Surabaya, padahal orangnya tinggalnya di luar kota. Dia ke sini (Surabaya) berobat pakai alamat kakaknya dan itu sering terjadi,” ungkap dia.

Meski data confirm Covid-19 Gugus Tugas Provinsi Jatim dan Surabaya tidak sinkron, namun Feny menyatakan, bahwa pihaknya akan terus bekerja keras untuk menangani dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita kerja sesuai dengan tupoksi dan kita terus menangani Covid-19 dengan kerja keras. (rhm)

Editor : Rahma

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...