x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Pemprov Jatim dan Pangkogabwilhan Siapkan Jurus Satu Pintu

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 30 Jun 2020 20:56 WIB
Pemerintahan
bukti.id leaderboard

Surabaya, bukti.id - Setelah sebelumnya di datangi Presiden RI Joko Widodo, di Gedung Negara Grahadi (25/6) lalu, dan disentil tentang lambannya penanganan Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II bergerak mempercepat penanganan virus mematikan tersebut. Skenario terbaru yang disiapkan yakni aplikasi sistem rujukan satu pintu atau one gate system.

Sistem ini diharapkan membantu mengurangi angka kematian pasien Covid-19 akibat terlambat dirujuk, atau kamar yang overload.

Salah satu poin penting dalam aplikasi ini, adalah adanya command center 24 jam yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Darurat di Jl. Indrapura Surabaya.

Petugas command center tersebut akan mengarahkan pasien Covid-19 ke RS-RS rujukan berdasarkan tingkat resikonya, serta mencarikan dan memastikan ketersediaan bed dan kamar bagi pasien.

“Ini menjadi bagian yang sangat penting, yakni pengintegrasian lewat one gate system. Kita berharap bahwa angka kasus Covid-19 yang muncul bisa kita mitigasi lebih komprehensif agar tingkat penyembuhan makin tinggi. Disaat yang sama, diharapkan angka kematian bisa kita turunkan semakin signifikan,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid 19 bersama 99 RS Rujukan se-Jatim di Lantai 8 Kantor Gubernur Jl. Pahlawan, Selasa (30/6).

Gubernur Khofifah mengatakan, penyiapan aplikasi tersebut sejalan dengan amanat Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung ke Jatim empat hari lalu.

Presiden Jokowi meminta Pemprov Jatim harus dapat mengendalikan penanganan Covid-19 dalam dua minggu kedepan. Presiden juga meminta Panglima Kogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus mengomandani RS Darurat Covid-19 di Surabaya.

“Sebelumnya, kami sudah memiliki sistem informasi, seperti update data real time hal-hal yang terjadi di RS, melalui gadget yang kami titipkan di tiap-tiap RS Rujukan di Jatim. Update data tersebut akan diintegrasikan dengan sistem rujukan yang dikomandani Pangkogabwilhan II,” ujarnya.

Panglima Kogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus menjelaskan, cara kerja sistem rujukan satu pintu adalah masing-masing RS rujukan memiliki Person In Charge (PIC).

Tugas dari PIC tersebut adalah menginformasikan apakah RS-nya bisa menerima pasien Covid-19, serta meng-update data kepada command center di RS Darurat Jl. Indrapura.

“Di command center, akan tersaji data semua rumah sakit yang bisa menerima pasien. Jadi, jika ada pasien di RS yang akan dirujuk ke RS lainnya, command center akan menghubungkan kedua RS tersebut, lalu memastikan ketersediaan bed, dan mengarahkan pasien akan dirujuk kemana. Sehingga diharapkan pendistribusiannya lebih baik dan lebih cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan,” jelas Marsdya TNI Imran Baidirus.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran menambahkan, pihaknya juga siap mengawal dan mendukung sepenuhnya upaya Pemprov Jatim untuk mengendalikan, dan menekan laju penularan Covid-19 di Jatim.  Pihaknya juga akan menginstruksikan jajarannya untuk menjaga dan mengamankan seluruh rumah sakit rujukan di Jatim.

Menurut Kapolda Fadil Imran, pengamanan itu akan lebih diperkuat lagi guna menjaga kemungkinan adanya oknum masyarakat yang berpotensi melanggar protokol kesehatan. Contohnya, memaksa mengambil secara paksa jenazah pasien Covid-19, kemudian membuka dan memakamkan jenazah tersebut tanpa menerapkan protokol pemakaman Covid-19.

“Kami sudah memerintahkan kepada para Kapolres, untuk menempatkan personilnya di RS rujukan selama satu kali dua puluh empat jam. Dan setelah rapat hari ini, kembali saya akan tekankan untuk pengamanan itu. Jadi, saya berharap para tenaga kesehatan bisa bekerja dengan tenang, kami yang nanti akan mengawal keamanannya,” tegasnya.

Mayjend TNI Widodo juga meminta seluruh jajarannya untuk tidak henti-hentinya memberikan pemahaman pentingnya menjaga protokol kesehatan kepada masyarakat, namun dengan cara-cara yang humanis. Diakuinya, hal tersebut tidak mudah, namun cara itu harus dilakukan guna menyelamatkan nyawa manusia.

"Saya hampir setiap hari olahraga pagi di lapangan Makodam V/Brawijaya, dimana banyak anak-anak muda yang belum disiplin memakai masker. Melihat itu, saya lantas membagikan masker kepada mereka, saat itu memang langsung dipakai. Tapi hari berikutnya, ada yang kembali tidak memakai masker, lalu saya berikan masker lagi, dan saya ajak dialog. Kita harus sabar, karena ini untuk keselamatan mereka,” ujar petinggi tentara di Jatim itu.

Hadir di kesempatan itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, para kepala rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim, dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Untuk diketahui, data terbaru penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Jatim update per Senin (29/6), jumlah tambahan kasus terkonfirmasi positif mencapai 240 pasien. Total pasien terkonfirmasi positif di Jatim mencapai 11.795 orang. Pasien sembuh bertambah 121 orang, total ada 4.012 orang atau 34,01 persen. Sedangkan pasien yang meninggal dunia mencapai 896 orang atau 7,60 persen. Untuk Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Jatim ada sebanyak 10.535 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 29.477 orang, dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 162.692 orang.

Dikutip dari keterangan Ketua Gugus Tugas Kuratif Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim, dr. Joni Wahyuhadi menyebut, dari keseluruhan jumlah tersebut, untuk kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 5.605 orang.  Untuk jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya mencapai 1.097 pasien.

Dari jumlah itu, sebanyak 865 pasien atau 79 persennya adalah warga Kota Surabaya. Sisanya, 232 pasien atau 21 persennya berasal dari luar Kota Surabaya, misalnya Jateng, Jabar sampai Maluku.

“Dari masyarakat Jatim yang terbanyak adalah dari Surabaya. Yaitu dari 1.097 itu 865 orang atau 79 persen itu orang Surabaya. Non Surabaya sebanyak 21 persen,” jelas dr. Joni Wahyuhadi saat Konferensi Pers Update Kasus Covid-19 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/6) malam.

Dokter Joni menambahkan, utilitas ruangan isolasi pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo telah disiapkan 232 bed. Dari jumlah tersebut telah terisi 232 pasien. (tji)

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...