x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Berkantor di Rest Area

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 02 Jul 2020 16:31 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Semarang, bukti.id - Ini kisah yang dilakoni Letnan Jenderal Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di kesibukannya sehari-hari, lelaki yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dalam melaksanakan tugasnya.

Saat itu, deru suara mesin mobil minibus terdengar garang memompa energi. Roda-roda berputar menggilas aspal meninggalkan Kota Semarang, selepas petang. Melalui Pintu Gerbang Tol Krapyak, minibus berplat nomor RI 75 beserta tiga mobil rombongan lainnya melesat menuju ke arah barat. Tuas gas terus digenjot seiring deru knalpot meninggalkan lokasi awal. Kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam, terkadang lebih menggenjot laju kendaraan.

Terus melaju menjauhi Kota Atlas, Semarang rombongan itu kemudian melintas melewati Kabupaten Kendal, masuk ke wilayah adminsitrasi Kabupaten Batang. Beberapa menit berselang, iring-iringan mobil yang dikawal oleh Patwal Polisi Militer (PM) itu menurunkan kecepatan dan masuk ke rest area KM 360 di wilayah Subah, Batang.

Sesaat setelah mobil benar-benar berhenti, penumpang minibus RI 75, Letnan Jenderal Doni Monardo, Kepala BNPB turun dan berjalan menuju ke sebuah Rumah Makan Padang, mengisi energi yang terbuang.

Selepas santap malam, Doni tak lantas bergegas melanjutkan perjalanan. Bersama jajarannya, Doni memilih untuk ‘berkantor’ sejenak di sebuah ruangan kaca di samping kiri rumah makan. Di dalam ruangan 'kantor dadakan’ berukuran kurang lebih 3x5 meter itu, Letjen Doni mengikuti rapat virtual yang dipimpin oleh Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Rapat tertutup itu salah satunya menyinggung tentang perkembangan RS Darurat di Pulau Galang dan Wisma Atlet. Di sisi lain, rapat juga membahas tentang perihal produksi alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di dalam negeri.

Selain Ketua Gugus Tugas, rapat juga diikuti oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Juga ada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.

Rupanya, salah satu alasan kenapa Letjen Doni lebih memilih kembali ke markas Gugus Tugas Nasional di Graha BNPB Jakarta melalui jalur darat tak lain juga untuk menghadiri rapat secara virtual membahas perihal penanganan COVID-19 bersama para menteri dan Panglima TNI tadi.

Sembilan jam sebelumnya, Letjen Doni Monardo mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat memimpin rapat koordinasi dan penanganan COVID-19 bersama bupati dan wali kota se-Provinsi Jawa Tengah di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jawa Tengah, Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang.

Untuk diketahui, Letjen Doni menuju Semarang bersama rombongan RI 1 dengan pesawat kepresidenan Boeing Bussiness Jet (BJJ) dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menuju Lanud Ahmad Yani Semarang pada Selasa Pagi (30/6).

Namun ada kabar menyebutkan kepulangannya, Doni memilih kembali menuju ke Jakarta melalui jalur darat pada hari yang sama. Dalam upaya memerangi COVID-19, sejak awal Letjen Doni memang totalitas dan mengedepankan profesionalisme. Seperti rapat di kantor dadakan di rest area, Doni tak mau ketinggalan barang semenit untuk mengikuti tiap-tiap materi pembahasan yang disampaikan di rapat.

Soal Letjen Doni yang berkantor secara dadakan di rest area juga bukan menjadi soal baginya. Justru itu menjadi implementasi dari tugas seorang pejuang dan panglima perang dengan semangat 55.

“Sudah, tidak apa-apa. Di sini saja,” katanya sambil menyiapkan materi.

Sejak Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Ketua Gugus Tugas Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2020, Doni bahkan tak pulang ke rumah, melainkan menjadikan kantor di Graha BNPB menjadi rumahnya.

Terlepas apa yang sedang dipikul dipundaknya sebagai panglima perang melawan COVID-19, Doni selalu meminta agar seluruh komponen dapat bersama-sama berjuang melawan penyebaran virus SARS-CoV-2.

Dalam hal ini, penanganan bencana katogori non-alam pandemi COVID-19 tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah saja, melainkan juga perlu kolaborasi dari semua unsur yang lainnya, seperti dunia usaha, komunitas, media massa dan utamanya adalah masyarakat.

Untuk diketahui, pandemi COVID-19 ini tidak hanya menyerang aspek kesehatan saja, melainkan juga menggerus roda perekonomian. Oleh sebab itu, pemerintah selalu berusaha agar penanganan COVID-19 dan stabiitas ekonomi dapat berjalan beriringan dengan mengutamakan aspek kesehatan.

Ini pesan konsistensi yang terus didengungkan oleh Doni, dia selalu meminta agar protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dapat diterapkan dan menjadi adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat.

Menurut Doni, tiga kata yang menjadi kunci keberhasilan penanganan COVID-19 adalah disiplin, disiplin dan disiplin. Seusai mengikuti rapat virtual, rombongan kemudian meninggalkan rest area pada pukul 20.52 WIB untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

Belum lama ketika mobil rombongan kembali membelah kegelapan malam beriring-iringanan, seluruh jajaran sudah menerima pesan pendek yang berisi jadwal kegiatan bersama Ketua Gugus Tugas untuk esok hari. Tentu seluruh agenda itu masih berkaitan dengan COVID-19, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa "Perjuangan melawan COVID-19 belum usai". 

Doni_Monardo_buktiDoni_Monardo_bukti

Tentang Doni Monardo

Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar. Karena ayahanda yang seorang prajurit, Doni kecil pun ikut berpindah-pindah.

Menghabiskan masa kanak kanak di Aceh. Setelah itu, tinggal di Padang, hingga lulus SMA. Seperti pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Doni masuk Akademi Militer setelah lulus SMA. Tahun 1985 ia mengawali masa kedinasannya sebagai seorang prajurit.

Lebih tiga dasawarsa, tepatnya 34 tahun Doni malang melintang melakoni penugasan sebagai prajurit TNI-AD. Pernah berdinas di Banten, Bali, Aceh, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bogor, Maluku, dan Jawa Barat. Penugasan luar negerinya juga termasuk menonjol. Di antara sederet daerah tempat Doni bertugas, tidak ada satu daerah pun di wilayah Sumatera Barat, apalagi Tanah Datar. Lebih-lebih Nagari Sungai Tarab.

Karier

Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.

Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia. Pada tahun 2010, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor.

Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal. April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.

Riwayat Pendidikan

1. SMA Negeri 1 Padang (1981)
2. Akmil (1985)
3. Seskoad (1999)
4. Lemhannas (2012)

Riwayat Jabatan

1. Danyon-11 Grup-1/Kopassus (1998—1999)
2. Danyonif 900/Raider (1999—2001)
3. Dandenma Paspampres (2001—2003)
4. Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003—2004)
5. Waasops Danpaspampres (2004—2006)
6. Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2006—2008)
7. Dan Grup A Paspampres (2008—2010)
8. Danrem 061/Surya Kencana (2010—2011)
9. Wadanjen Kopassus (2011—2012)
10. Danpaspampres (2012—2014)
11. Danjen Kopassus (2014—2015)
12. Pangdam XVI/Pattimura (2015—2017)
13. Pangdam III/Siliwangi (2017—2018)
14. Sesjen Wantannas (2018—2019)
15. Kepala BNPB (2019—)

Penghargaan

1. Bintang Jasa Utama
2. Bintang Dharma (2019)
3. Bintang Yudha Dharma Pratama
4. Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
5. Bintang Yudha Dharma Nararya
6. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
7. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (Ul. I)
8. The Royal Order of Sahametrei Grand Cross (Cambodia)
9. SL. Dharma Bantala
10. SL. Kesetiaan XXIV
11. SL. Kesetiaan XVI
12. SL. Kesetiaan VIII
13. SL. Dharma Nusa
14. SL. Wira Siaga
15. SL. Ksatria Yudha
16. SL. Seroja
17. SL. Dwidja Sistha
18. SL. Wira Karya
19. SL. Kebaktian Sosial

Brevet

1. Brevet Komando Kopassus
2. Brevet Jump Master
3. Brevet Gultor
4. Brevet Pemburu
5. Brevet Parachut Korea
6. Pin BNPB

Dari Wikipedia Doni Monardo. (tji)

 

 

 

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...