Optimis Lebih Unggul, Kopi Indonesia Siap Geser Vietnam

bukti.id
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna saat sambutan acara webinar. Foto: net

Jember,bukti.id,- Bagi pecinta kopi, tentunya tidak asing dengan kopi Vietnam yang rasanya sangat kuat dan memiliki ciri khas. Tak heran bila harganya pun selangit untuk varian dari Vietnam.  Padahal  dari kualitas rasa, kopi Indonesia tidak kalah. Potensi ini yang akan dikuatkan untuk menggeser posisi Vietnam sebagai produsen kopi nomor dua di dunia.

Tekad ini disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro, Menristek/BRIN saat menjadi pembicara utama dalam webinar bertema “Indonesia Dalam Peta Kopi Dunia : Peluang dan Prospek” yang digelar oleh Pusat Kajian Gastrodiplomasi Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember hari Sabtu sore (5/8).
Menurut Bambang Brodjonegoro, peningkatan produksi kopi menjadi salah satu program ekonomi nasional mengingat 96 persen produk kopi Indonesia disumbang oleh perkebunan kopi rakyat, sehingga jika produktivitas kopi naik maka dampak positifnya akan dirasakan oleh masyarakat, dari petani hingga pelaku usaha di bidang kopi.

Baca juga: Politisi PKB Jawa Timur ini Dukung Permendikbud 30/2021

Tambah Bambang, saat ini rata-rata produksi kopi tahunan Indonesia mencapai 600 ribu ton per tahun, yang dihasilkan oleh 1,3 juta hektar lahan perkebunan kopi. Dari jumlah tersebut 45 persen diserap pasar dalam negeri, dan sisanya diekspor.

Baca juga: Wakil Rakyat Desak ini ke Kemendikbudristek

“Sebenarnya jumlah luasan kebun kopi Indonesia lebih luas daripada Vietnam, namun mereka lebih all out, sementara petani kita masih menghadapi kendala pada lahan petani yang terbatas, dan masih menjadi tanaman sampingan saja. Problem berikutnya adalah pada tahapan pasca panen. Oleh karena itu Kemenristek/BRIN melalui LIPI telah mengembangkan berbagai teknologi tepat guna untuk petani kopi,” jelas mantan Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Ketua Bappenas ini.

Bambang berharap pengembangan kopi dilakukan di perguruan tinggi, seperti Universitas Jember yang turut berperan dnegan membentuk konsorsium multidisiplin dalam penelitian kopi. Hal senada juga disampaikan oleh Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna yang menjelaskan bahwa saat ini perguruan tinggi yang dipimpinnya bersama Kelompok riset kopi sedang membina petani kopi untuk pengembangan kopi di Indonesia.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Irfan Anwar tampaknya juga mendukung tekad pemerintah tersebut. Ia mengatakan, kualitas kopi Indonesia sangat mampu menyaingin Vietnam asalkan dikelola secara all out. Bila dikelola dengan maksimal,dua juta petani kopi dapat menggantungkan nasibnya dari hasil kopi demikian pula para pelaku usaha kopi dari hulu hingga hilir tentunya semakin sejahtera. (sie/rhm)

Baca juga: BPJS Jatim-Unesa Teken MoU Garap Riset dan Analisa Data

 

Editor : Rahma

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru