Upaya Gubernur Khofifah Bangkitkan Ekonomi Jatim

bukti.id
Gubernur meninjau salah satu tempat penggilingan padi di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu.

Lamongan, bukti.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, 56,94 persen tulang punggung atau back bone dari PDRB Jawa Timur adalah UMKM. Salah satunya, industri kecil menengah (IKM).

Karena itu, jika suatu daerah terdapat UMKM dan IKM yang mampu membangkitkan perekonomian, pemerintah setempat harus mendukung dan mendorongnya.

Baca juga: Tahun ini Negara Anggarkan Subsidi Pupuk Jadi Rp54 Triliun

‘’Seperti IKM suttle cock yang ada di Lamongan ini. Ini sangat luar biasa, ‘’ katanya, saat berkunjung di Lamongan, Minggu (4/4/2021).

Khofifah lebih jauh menjelaskan, dia pernah melihat suatu proses pembuatan suttle cock berbasis wilayah, jadi hampir diproduksi satu desa. Tetapi, tidak punya brand. Sedang di Lamongan ini, satu produk memiliki 2 brand. Mixmax dan LA Cock.

‘’Karena itu saya mohon nanti pak bupati terus memberikan pendampingan dan penguatan,” harapnya.

Saat berkunjung di Lamongan, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini meninjau IKM suttle cock di milik Edi Suyanto, warga Kecamatan Lamongan. IKM itu mampu menyerap 120 tenaga kerja. Hanya, terbagi dua. Yakni pekerja di tempat dan di rumah. Pemasarannya berskala nasional.

Gubernur saat berkunjung di IKM Shutlle Cock di Lamongan

Tidak hanya meninjau UMKM. Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri untuk meninjau salah satu titik penggilingan padi milik Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Tani Mawar, Desa Puter, Kecamatan Kembangahu.

Gubernur bermaksud ingin meyakinkan bahwa menjelang Ramadhan masyarakat harus merasa aman. Sembako aman stock nya dan harganya stabil. Bahkan harga beras apa benar memang menurun.

‘’Untuk menjaga kestabilan itu, Pemprop bersama Baznas Propinsi Jawa Timur, mulai hari ini akan menyerap beras yang di penggilingan-penggilingan terutama milik gapoktan supaya harga segera stabil. “ tandasnya.

Ini, sebagai salah satu langkah untuk memgantisipasi produksi beras yang berlebihan seperti di Lamongan. Bahwa, Lamongan adalah penghasil beras terbesar di Jawa Timur.

Tahun 2020, produksi padi Lamongan sebesar 1.173 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 753 ton beras. Sehingga surplus beras sebesar 564 ton.

“Lamongan produksi tertinggi dari gabah dan beras di Jawa Timur. Karena itu kita akan mengkoordinasikan untuk bisa membantu penyerapan di luar dari pada Bulog," ujarnya.

Baca juga: Deklarasi Dukungan GAMA Lamongan Siap Menangkan Ganjar Presiden 2024

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Eefendi menjelaskan, untuk menggairahkan perekonomian Lamongan kini pemerintah gencar menyosialisasikan gerakan Ayo Beli Produk Lamongan.

“Itu salah satu program kita. Supaya UMKM ini kembali begairah dan bangkit,” paparnya. (ron)

 

 

 

 

 

Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila. Gubernur Khofifah Sebut Keutuhan dan Persatuan Ba

 

 

 

 

 

 

 

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru