Dulu untuk Menakut-nakuti, Kini Muncul Beneran Menakuti Warga

bukti.id
Seekor buaya yang berhasil difoto warga saat muncul di daratan bibir sungai Bengawan Solo, Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur (dok kades slamet)

Lamongan, bukti.id – Subkhi (48), warga Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur, masih ingat betul tentang pesan orang tuanya. Semasa dia masih kecil, sering dipesan jangan bermain, apalagi mandi di Bengawan Solo.

“Mengko marahi dipangan bajul (Nanti bisa-bisa dimakan buaya, Red),”

Baca juga: KPU Lamongan Kebut Proses Distribusi Logistik Pilkada dan Skrining Pendukung Paslon

Tapi, pesan itu tidak pernah digubrisnya. Dia bersama teman-temannya masih saja sering bermain di sungai. Bahkan sesekali mandi, dan aman-aman saja.

Dia tidak pernah merasa takut. Karena kenyataan, selama ini tidak pernah ada kejadian orang dimakan buaya. Karena hewan buas dilindungi itu muncul pun juga tidak pernah.

“Paling saat itu hanya untuk menakut-nakuti saja biar tidak bermain atau mandi di sungai karena dikewatirkan klelep atau hanyut,“ tuturnya.

Tapi, setelah berpuluh tahun kemudian, binatang buas hidup di air dilindungi undang-undang itu benar adanya. Sekitar sebulan lalu, dia melihatnya sendiri. Ada buaya terlihat berada di daratan, di bibir sungai.

“Saat itu dia pas mancing, terkejut mwelihat ada buaya, “sambung Kades Parengan, Slamet (56), Jumat (25/6/2021) malam.

Kades Slamet membenarkan cerita tentang pesan para orang tua tentang larangan mandi di Bengawan Solo yang diembel-embeli dengan kalimat ancaman bakal dimakan buaya.

“Kebanyakan tidak ada yang percaya kalau di sungai ada buaya,“ imbuhnya.

Dilogikan Slamet, jika kemarau panjang sungai Bengawan Solo yang alirannya melintas desanya itu bisa dikatakan nyaria kering.

Baca juga: Deklarasi Dukungan GAMA Lamongan Siap Menangkan Ganjar Presiden 2024

Aliran air tinggal sedikit. Sehingga daratan dasar sungai bisa untuk.menyeberang jalan kaki dari Desa Parengan ke Fusun Gendong, Kecamatan Laren.

“Kalau memang ada buaya, lantas pada ke mana buaya itu. Mesrtinya kan muncul dan bisa dilihat, “ ujarnya.

Ternyata, masih menurut Slamet, buaya itu memang ada. Warga pun gempar dan penasaran ingin mengetahuinya. Dan, memang banyak warga yang berhasil membuktikannya denga bisa melihat langsung.

“Benar ada kok. Saat muncul ada yang memotret , bhahkan uga ada yang merekam video, “ terangnya.

Disebutkan pula, terkadang muncul fi tiga titik dengan ukuran besar kecilnya berbeda. Bahkan, pernah aeharu muncul tiga kali.

Baca juga: Jumat Berkah. Agenda Rutin PPP Lamongan untuk Berbagi pada Rakyat

“Sudah seminggu ini tidak muncul. Mungkin karena sering turun hujan, “ jelasnya.

Kabar munculnya buaya di aliran subgai Bengawan Solo di Desa Parengan oun menjadi heboh. Viral di media sosial, karena unggahan foto atau rekaman video.

Ada yang memerlihatkan saat buaya ada di daratan bibir sungai, hanya terlihat moncongnya dan ada yang sedang berenang terlihat samar-samat di bawah permukaan air.

Cerita keberadaan buaya di aliran Bengawan Solo ternyata tidak hanya sekedar untuk menakut-nakuti anak-anak tidak bermain atau mandi di sungai. Ternyata benar adanya, dan benar-benar menakutkan bagi siapa saja untuk pergi ke sungai. (imron rosidi)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru