Jakarta, bukti.id –
Pemerintah secara tegas melarang masyarakat tidak mudik saat perayaan Idul Fitri 1441 H. Itu adalah satu langkah untuk mencegah diri tertular atau menularkan penyakit Coronavirus Disease 19 (Covid-19). Selain harus tetap tinggal di rumah dan menghindari bepergian yang tidak berkepentingan.
Baca juga: Legislator Golkar Apresiasi Keberhasilan KPC-PEN Kendalikan Pandemi
“Untuk mencegah tertular Covid-19, yang pertama tetap tinggal di rumah. Karena kita tidak pernah tahu, siapa orang di luar rumah yang membawa virus,” kata juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (25/4/2020).
Yurianto memaparkan, banyak sekali orang tanpa gangguan atau gejala membawa virus penyebab Covid-19 di dalam tubuhnya. Mereka sama sekali tidak memiliki keluhan sakit atau mungkin keluhannya hanya bersifat sangat ringan sehingga menganggap diri tidak sakit.
Karena ketidakmampuan diri dalam mengenali orang-orang tanpa gejala secara kasat mata, atau dengan mata biasa, maka lebih baik tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak atau bertemu langsung dengan orang lain selama pandemi Covid-19.
“Kita tidak bisa membedakan orang-orang seperti ini dengan mata biasa. Karena itu, jangan bepergian, jangan mudik,” pesan Yurianto.
Dengan diam di rumah, menjaga jarak, menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah, tidak bepergian, dan tidak mudik, setidaknya upaya ini dapat melindungi diri agar tidak tertular Covid-19 atau menularkan penyakit itu ke orang lain.
“Kita harus memastikan kita tidak tertular atau malah mungkin kita yang menjadi sumber kita tidak menularkan ke orang lain,” ujar dia.
Yurianto mengatakan, bahwa tidak ada jaminan selama perjalanan yang dilakukan, seseorang aman dari Covid-19. Bahkan, tidak ada yang bisa memastikan diri sendiri aman dari Covid-19 jika bepergian, baik di dalam daerah epicenter Covid-19 ataupun antar daerah.
Baca juga: WNI Sumringah Dengar Kabar Sejuk Sri Mulyani
Infografis virus Covid-19 di Indonesia (sumber: Gugus Tugas Covid-19)
Ketika bepergian, potensi penularan Covid-19 akan besar, dan bisa saja terjadi di manapun, seperti saat berada di kendaraan umum, terminal, stasiun, bandara, tempat peristirahatan (rest area), dan toilet umum sepanjang perjalanan.
“Mungkin, dan akan sangat mungkin, kita akan bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang lain yang tanpa gejala, atau orang yang gejalanya sangat ringan di perjalanan,” tandas dia.
Ketika sampai di rumah atau kampung halaman, setelah bepergian atau melakukan perjalanan, maka yang dikhawatirkan adalah, virus yang dibawa dari luar rumah menyebar ke anggota keluarga di rumah atau di kampung halaman.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah Terapkan Kebijakan Dinamis
Selain diri sendiri, anggota keluarga dan kelompok rentan, seperti orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis, juga harus dijaga dari potensi penularan Covid-19. Jika orang-orang yang rentan ini terkena Covid-19, maka mereka nantinya akan jatuh dalam kondisi sakit yang berat.
“Saudara-saudara kita yang usia lanjut, saudara kita yang berpenyakit kronis semisal tekanan darah tinggi, kencing manis, gagal ginjal, asma dan TBC, mereka akan menjadi semakin berat kondisinya dan bisa berdampak fatal apabila terinfeksi Covid-19,” papar dia.
Selain itu, untuk melawan Covid-19, masyarakat harus tetap meningkatkan imunitas diri, sabar dan tenang, beristirahat cukup dan teratur, serta tidak panik.
Untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19, Yurianto menuturkan, perlu tindakan gotong-royong dan saling peduli dari seluruh elemen masyarakat Indonesia dengan memperhatikan aturan dan mendukung upaya pemerintah. (hea)
Editor : Redaksi