Bogor, bukti – Terkait data penerima bantuan sosial (bansos) di tahap pertama, masih dijumpai kesemrawutan. Sejumlah data masih sengkarut, tumpang tindih. Kondisi demikian tidak dipungkiri oleh Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.
“Kami sadar bahwa tahap pertama ini masih saja ada kekurangan dan masih ada data yang sedikit tumpang tindih, di tahap kedua insha Allah koordinasi lebih baik lagi bisa diatasi dengan baik,” ujar Mensos Juliari, dalam sebuah kesempatan, Rabu (13/5/2020).
Baca juga: Per November 2024, Penyaluran Bansos Dihentikan Sementara. Pj Gubernur Jatim: Tunggu Edaran Pusat
Mensos Juliari juga mengakui jika akibat pandemi Covid-19 dan semua yang dilakukan pemerintah, masih jauh dari kesempurnaan. Sejauh itu pula, dia berjanji jika pihaknya berupaya untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam rangka penguatan data penerima bansos.
“Apa yang sudah pemerintah lakukan melalui bantuan sosial tunai atau BST dan bansos sembako juga untuk wilayah Jabodetabek tentu masih jauh dari kesempurnaan, kami juga terus meng-update data dari pemda juga,” kata Mensos Juliari, seperti dilansir Antara.
Pemda bekerjasama dengan Kemensos untuk mengkomunikasikan agar apabila ada warga-warga terdampak yang perlu dibantu tapi belum mendapat di tahap pertama dapat dimasukkan ke tahap kedua.
Baca juga: Disorot DPR, Masalah Penyaluran Bansos di Kalimantan Selatan
“Kami juga pasti akan mengakomodasi. Jadi sebenarnya data semua sudah masuk, tapi kembali lagi, kita yakin bahwa data ini belum 100 persen sempurna,” ujar dia.
Kemensos, tambah dia, selalu membuka diri kepada Pemda untuk melakukan penyempurnaan data.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pemprov Jatim Segera Gelontor Beras untuk Rakyat
Bahkan ada beberapa kabupaten/kota yang sudah mengirim data, tapi minta dikembalikan lagi, karena ada data-data yang belum masuk.
Ada beberapa, cukup banyak juga yang minta tarik kembali karena ada warga terdampak belum masuk, jadi proses semakin berjalan akan lebih kami sempurnakan,” pungkas Mensos Juliari. (nta/edd)
Editor : Redaksi