Ernawati Mengaku Diancam Pecat oleh Plt Ketua Demokrat Kota Surabaya

bukti.id
Partai Demokrat (Foto: ist)

Surabaya, bukti - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, yang digelar Desember 2020, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya dirundung polemik. Komunikasi anggota dengan jajaran pengurus tersendat, ada yang menyebut keterbukaan tak lagi seperti dulu. 

Hingga muncul ancaman pemberhentian dari keanggotaan partai berlogo Segitiga Mercy, dengan istilah 'Siapa Gerbong Siapa'. Terkait hal ini Ernawati sangat menyayangkan, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, termasuk untuk Kota Surabaya. "Kan sayang, apalagi menjelang Pilkada Serentak," kata Ernawati, Selasa (16/6), malam. 

Baca juga: Pentolan Partai Demokrat Bertandang ke Hambalang Jumpa Prabowo

Ernawati kemudian menceritakan, kisah ini bermula dari munculnya undangan rapat yang tidak merata untuk nama-nama yang duduk di jajaran pengurus. Perempuan itu menyebut, itu bermula pada Minggu, 14 Juni 2020.

Bukti.id menanyakan muasal persoalan itu. Melalui sambungan telepon, Ketua Bappilu DPC Partai Demokrat Ernawati yang juga mantan anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 itu kemudian membagikan ceritanya. Dikatakan, saat itu dirinya mengaku tidak mengetahui agenda partai. Dan mengaku mendapat info jika ada rapat internal (DPC Partai Demokrat, Kota Surabaya) dari rekannya melalui WhatsApp (WA).

Merasa tidak diundang, Ernawati bertanya ke WA grup (internal PD Kota Surabaya). Namun, jawaban yang diharapkan tak didapat, sebaliknya nomor WA miliknya dihapus dari grup tersebut, dia pun mengaku kaget dan menelusurinya. 

"Aneh, ini sudah sangat arogan sekali, nomor WA saya malah di out (dihapus) dari grup," kata Ernawati saat dihubungi.

Baca: Bukti Grafis Kronologi Polemik Demokrat Surabaya Jelang Pilwali Surabaya

Berikut Obrolan Bukti.id dengan Ernawati:

Bukti.id - Kronologisnya bagimana sih Mbak Erna?

Erna - Kronologisnya itu Minggu, saya kan meski sudah purna sebagai anggota dewan (DPRD Kota Surabaya), tapi saya selalu tetap mantau, saya selalu aktif. Kalau diundang, walaupun saya sibuk saya selalu usahakan untuk hadir.

Bukti.id - Kemudian?

Erna - Saya kemudian bertanya disana (di Grup WA), ada rapat ta? Saya kok ndak diundang? Lalu teman yang lain ada yang nyeletuk, iya Mbak ada rapat tapi saya juga ndak diundang. Saat itu saya nyebut, kita ini kan pengurus sih, kok ndak diundang. Sesaat kemudian, nomor saya malah dideled. Dan, dari informasi teman-teman, ternyata bukan hanya saya satu-satunya yang di out dari grup banyak ternyata yang nomornya didelete.

Baca juga: Selangkah Lagi, Anies Umumkan Cawapres

Bukti.id - Apa sebabnya nomor WA sampeyan didelete?

Erna - Ndak tahu, malah ada (teman-teman) yang dikatakan penyusup, ada juga yang dikatakan brengsek, waduh pokoknya kasar kalimatnya, kemudian nomor saya di out.

"Kemudian, saya japri beliaunya (Ning Lucy Kurniasari )," kata Erna, sambil mengatakan panggilan Ning sudah dilakukan sejak awal gabung di partai.

Ernawati menyebut kalau dia juga tim suksesnya Lucy-Rasio (di Pilkada 2014). "Saya saat itu (di Pilwali Kota Surabaya) timsesnya, saya menjadi wakil ketua," ucapnya. 

Masih kata Ernawati, obrolan dengan Lucy berlanjut dengan munculnya permintaan agar Erna datang ke DPC PD Kota Surabaya. "Kamu besok datang ke DPC aja," kata Ernawati menirukan kalimat Lucy kepada dirinya. 

Ernawati juga menyebut, awalnya disuruh datang jam 15.00 WIB, kemudian berubah menjadi jam 14.00 WIB. "Saya disuruh datang jam 3 sore, kemudian dirubah jam 14.00 WIB. Saya katakan baik, kita klarifikasi saja, saya gitukan waktu itu," katanya.

Baca juga: Hadapi Pemilu 2024, Sepakat Jaga Stabilitas Politik Nasional

Dia mengatakan siap memberikan klarifikasi jika bertemu dengan Lucy. "Saya harapkan memang ada klarifikasi yang baik. Tapi nyatanya saya malah dicelatu (diomeli). Termasuk diancam tidak bisa masuk di kepengurusan. Jadi, arogannya sangat luar biasa beliau itu (Lucy)," urai Ernawati.

Bukti.id  - Siapa gerbong siapa, itu maksudnya bagaimana? 

Erna - Jadi, saat itu saya tegas mengatakan, saya bukan gerbong siapa-siapa, saya gerbong Partai Demokrat.  

Sementara, terkait munculnya ancaman bahwa sebagian pengurus partai akan dirombak. Ernawati mengaku akan melaporkan hal itu ke DPP Partai Demokrat. (tji)

 

Editor : Tudji

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru