Ini Bukti Ilmiah Penularan Virus Corona

bukti.id

Jakarta, bukti.id - Meski sedang mempersiapkan kondisi new normal, laju kasus Covid-19 belum bisa dikatakan menurun. Bahkan beberapa negara mempersiapkan adanya gelombang kedua yang tentunya bukan tak mungkin lebih mengganas.

Disaat sebagian masyarakat sudah merasa "seolah" kembali normal justru disana penularan virus Corona kembali merebak. Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC USA) memberikan beberapa bukti ilmiah tentang penularan virus Corona. Penelitian terbaru, penularan Covid-19 bukan berasal dari droplet atau percikan air ludah, tetapi juga dari udara luar.

Baca juga: Aturan Baru Perubahan Ketentuan PCR Penumpang Pesawat

Kewaspadaan memang harus terus ditingkatkan, apalagi ketika berada diluar rumah. Siapa saja yang berpotensi tertular? Seberapa banyak virus yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit, dapat dilihat dari bukti grafis berikut.

Untuk seorang terjangkiti, diperlukan seribu viral particles (VP). Nah, pada lingkungan umumnya tingkat penyebaran adalah sebagai berikut, ketika seseorang bernapas 20 VP per menit, berbicara 20 VP per menit, berbicara 200 VP per menit. Sementara untuk batuk yang harus diwaspadai sebab bisa mengandung 200 juta VP dan bisa bertahan selama berjam-jam di ruang yang berventilasi buruk. Sedangkan untuk bersin sekitar 200 juta VP.

BuktiGrafis02

Baca juga: Politisi PKS Cium Dugaan Indikasi Persaingan Bisnis

Nah, bagaimana untuk mengetahui apakah seseorang tertular? Rumusnya adalah terekspose dengan virus dikalikan jumlah waktu. Jadi, jika anda berada di antara seseorang dalam jarak 2 meter maka resiko tertular rendah bila kurang dari 45 menit.

Berbicara tatap muka seseorang dengan masker, memiliki resiko rendah bila kurang dari 4 menit. Berpapasan dengan seseorang yang berlari, naik sepeda atau joging memiliki resiko rendah. Berada di ruang yang berventilasi bagus dengan jarak memiliki resiko rendah bila waktu singkat, dan seterusnya. (rhm/bbs)

 

Baca juga: Vaksinasi di Lamongan Ricuh dan Tuai Kecaman

 

 

Editor : Rahma

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru