Sasar Rumah Balita, Jalankan Program Posyandu

bukti.id
Petugas Posyandu memeriksa pertumbuhan Balita.

Surabaya, bukti.id - Di tengah kesibukan menangani pandemi Covid-19, program Posyandu tetap berjalan. Kadernya melakukan jemput bola dengan cara mendatangi langsung rumah-rumah Balita. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kepedulian terhadap pertumbuhan Balita terus diperhatikan, untuk memastikan program Posyandu di Kota Pahlawan tetap terlaksana. Salah satunya pendistribusian vitamin A.

Baca juga: Game Kebersamaan Ciptaan Pemkot Surabaya

Kadinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan, sebenarnya untuk program pemberian vitamin A ini dilaksanakan setiap satu tahun dua kali. Yakni, pada bulan Februari dan Agustus. Akan tetapi, pada bulan Agustus ada sedikit mekanisme perubahan Posyandu dan pemberian vitamin pada bulan-bulan biasanya.

“Untuk pemantauan pertumbuhan Balitanya itu dapat dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali. Termasuk selama masa pandemi melalui para kader. Tetapi yang pemberian vitamin hanya satu tahun dua kali,” kata Febria.

Baca juga: Bursa Kerja ASSIK Bikin Asyik Arek Suroboyo

Feny - sapaan lekat Febria Rachmanita memaparkan, untuk kali ini pendistribusian vitamin A dimulai dari kader wilayah Puskesmas Simo Mulyo dan Sawah Pulo. Para kader tersebut berkeliling ke rumah penduduk yang di dalamnya terdapat para Balita. Di sana, para Balita akan ditimbang, diukur tinggi dan diberikan vitamin A.

“Balita itu akan dipantau pertumbuhannya secara mandiri oleh ibu atau pengasuh menggunakan pita lila. Pita ini untuk mengukur lingkar lengan atas. Kemudian hasilnya akan dikirimkan via google form ke puskesmas,” urainya.

Baca juga: Percontohan Nasional. Penanganan Stunting Surabaya Difilmkan

Dari data tersebut, Feny menjelaskan, selanjutnya dilakukan pengkajian di masing-masing puskesmas. Jika Balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk atau pita lila yang hasilnya di bawah 12,5 centimeter, maka akan dilakukan janji temu dengan petugas. Tujuannya puskesmas akan akan memberikan intervensi untuk mencegah stunting.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan oleh puskesmas agar menemukan atau mendeteksi dini kejadian Balita yang tengah mengalami gizi buruk. Sehingga dapat segera dilakukan penanganan. (war)

Editor : W Aries

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru