x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Pantura Lamongan Waspada Narkoba

Avatar bukti.id
bukti.id
Senin, 07 Sep 2020 20:07 WIB
Hukum
bukti.id leaderboard

Lamongan, bukti.id – Peredaran narkoba di kawasan pantai utara (pantura) memasuki ambang waspada. Bagaimana tidak? Sudah banyak tersangka pemakai maupun pengedar, khususnya narkoba jenis sabu,  berhasil diringkus. Tapi masih saja pelaku lain bermunculan.

Terakhir, data hasil Operasi Tuntas Semeru Polres Lamongan menyebutkan, 5 dari 7 tersangka hasil operasi selama 10 hari (24 Agustus – 4 September 2020), tercatat warga pantura. Bahkan, seorang tersangka didapatkan membawa barang bukti sabu-sabu seberat 44,5 gram.

Tujuh tersangka tersebut diantaranya, Risyia Winata (29), warga Desa Tanjung, Kecamatan Lamongan. Ditangkap dengan membawa 0,32 gram sabu. Mohamad Emir (40), asal Tembelang, Jombang,  membawa 11,1 gram sabu. Selain dua orang ini semua warga pantura.

Yakni, Wiwit Latif Amin (22), warga Lingkungan Semangu, Kelurahan Blimbing,  Kecamatan Paciran  membawa 0,42 gram sabu, Dendy Dwi Iswandi (22), warga Lingkungan Semangu, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran membawa 0,95 gram sabu, Ipung Dedy Wijayanto (26), juga warga Lingkungan, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran membawa 1,92 gram sabu, dan  Agus Ainur Rokim (19), warga Desa Karangtawar, Kecamatan Laren dengan membawa 40 pil dobel L.

Satu lagi, Alif Hakim Nasution (37), warga Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran membawa 44,36 gram sabu. Barng bukti sebanyak ini merupakan catatan rekor terbanyak sepanjang sejarah satreskoba dalam mengungkap kasus peredaran narkoba di Lamongan.

Tersangka Kolil, sapaan alias Alif Hakim, juga tercatat sebagai residivis yang ditangkap karena kepemilikan ganja dan sabu. Baru dua tahun dia keluar penjara setelah menjalani hukuman empat tahun penjara.

“Semua tersangka itu ditangkap dalam waktu dan tempat berbeda. Kebanyakan tersangka mendapatkan barang haram itu dari Surabaya dan Madura,” kata Kapolres Lamongan, AKBP Harun, Senin (7/9/2020).

Harun didampingi Kasatreskoba Iptu Khusen lebih jauh menjelaskan, sejumlah tersangka dijerat hokum berbeda. Untuk tersangka  Risyia Winata alias Resa, Wiwit Latif Amin, Moh. Dendy Dwi Iswandi dan  Ipung Dedy Wijayanto dikenai pasal 112 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan anacaman hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 12 tahun.

“Sedang tersangka Mohamad Emir alias Embeng, Alif Hakim Nasution, dijerat Pasal 114 ayat 1 UU Npo. 35 Tahun 2009 tentang narkotika diacam pidana dengan hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Atau denda paling sedikit satu miliar dan paling banyak 10 miliar rupiah,” tandasnya. (ron)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...