x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

BNPT : Masyarakat Wajib Miliki Daya Tangkal Paham Radikal Terorisme

Avatar bukti.id
bukti.id
Sabtu, 03 Okt 2020 15:37 WIB
Hukum
bukti.id leaderboard

Surakarta, bukti.id – Mengedepankan kesejahteraan dengan melakukan pembangunan non fisik seperti membangun karakter kebangsaan, adalah sebuah hal yang akan terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan seluruh elemen bangsa, agar masyarakat memiliki daya tangkal terhadap penyebaran paham radikal terorisme.  Tidak hanya dengan pemerintah daerah saja, tetapi tokoh agama, tokoh masyarakat juga turut berperan dalam melindungi masyarakat dari penyebaran paham tersebut

Pernyataan itu diungkapkan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, pada acara Silaturahmi Kebangsaan dalam rangka Penanggulangan Terorisme bersama  Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang berlangsung di The Sunan Hotel, Surakarta, Jumat (2/10/2020) siang.

"Sebagai lembaga negara yang diberikan tugas dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air, BNPT terus berkomitmen untuk menegakkan dan mengamalkan konstitusi negara. Tiga upaya pencegahan membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Dan ini semuanya tentu perlu peran dari semua elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Boy Rafli.

Disebutkan, salah satu potensi terorisme dari radikalisme intoleran. Dan bahkan saat ini juga masih banyak masyarakat bangsa ini yang mempertentangkan antara Pancasila dengan agama.

“Untuk itu mari kita berjuang agar generasi muda ini tidak menjadi korban kebingungan. Para tokoh alim ulama tentu ikut andil dalam menyampaikan pemahaman ini,” kata mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Melihat hal tersebut maka Kepala BNPT mengatakan bahwa upaya merajut dan menciptakan perdamaian tentunya adalah sebuah kebutuhan bersama dan merupakan sebuah kondisi yang diharapkan bagi seluruh masyarakat di Tanah Air.

“Kerjasama diantara tokoh pemerintahan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama tentunya perlu kita rajut terus dan narasi-narasi  persatuan diantara ita juga harus dikuatkan terus,” kata perwira tinggi yang pernah menjabat sebagai  Kepala Divisi Humas Polri ini.

Alumni Akpol tahun 1988 ini pun bersyukur bisa menggelar silaturahmi kebangsaan di kota Solo yang dapat melibatkan dengan hadirnya unsur Forkopimda dari Provinsi Jawa Tengah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga demikian Forkompinda pada tingkat Kabupaten dan Kota yaitu dari Kabupaten Karanganyar dan juga dari Kota Solo sendiri.

 “Karena silaturahmi kebangsaan ini perlu terus diupayakan agar bisa terjadi persamaan pemahaman kondisi kekinian. Dan tentunya kesempatan bersama bagi kita untuk membangun sebuah komitmen-komitmen baru. Artinya komitmen yang sudah ada itu bukan berarti tidak baik, tapi ada dan tentu perlu diperbarui agar kita punya semangat baru,” ucap mantan Kapolda Papua ini. 

Hal ini sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan yang terus mendapatkan berbagai tantangan dan gangguan. Karena itu, menurutnya, dalam menyikapi kondisi yang ada, silaturahmi ini bisa membahas kondisi-kondisi kekinian. Silaturahmi ini sekaligus untuk mendapatkan masukan solusi-solusi terbaik mengenai apa yang harus dilakukan bersama-sama agar nilai-nilai luhur kebangsaan ini tetap eksis dari masa ke masa.

“Memang ini adalah kerja bersama, terjadi kolaborasi dan bersinergi. Tentunya semangat inilah yang harus kita pelihara Kita berharap tentunya nilai-nilai kebangsaan inilah yang akan memupus sikap ataupun perilaku radikalisme intoleran,” tutur mantan Kapolda Banten ini.

Karena dengan adanya semangat sinergi bersama Forkopinda dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam berkolaborasi, maka kekuatan yang dimiliki bangsa dalam menangkal pengaruh paham radikal terorisme dan intoleran ini akan semakin besar,

“Kekuatan kita untuk melawan segala bentuk hal-hal yang dapat menimbulkan masalah masalah gangguan terutama masalah radikalisme dan intoleran yang mengarah perbuatan terorisme ini tentunya bisa kita eliminir secara bersama-sama,” ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Kepala BNPT pun berharap silaturahmi kebangsaan ini secara berkala tentunya perlu untuk terus ldilakukan dengan berpindah dari satu kota ke kota lain. Dengan silaturahmi tentu bisa menjadi salah satu upaya merawat nilai nilai kebangsaan, semangat mewujudkan Indonesia yang adil sejahtera.

“Karena tentu kita harapkan pada akhirnya apa yang telah disepakati oleh bangsa ini dari awal bernegara oleh para leluhur kita akan tetap lestari sepanjang masa,” ujar mantan Kapolretabes Padang ini .

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melalui video conference, meminta kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut berperan dalam membentengi masyarakat utmanaya generasi muda agar tidak mudah terinfiltarasi paham radikal terorisme tersebut.

“Para tokoh agama dan tokoh masyarakat kami harap bisa memberikan pendidikan yang dapat mengembalikan mereka pada kemanusiaan yang memiliki cinta dan rasa kasih sayang. Karena pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI ini dibutuhkan untuk memperkuat bangsa ini,” ujar Ganjar. (ven)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...