x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Anggaran Pariwisata Naik Jadi Rp3,7 Triliun

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 18 Mar 2021 12:08 WIB
Ekonomi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Ada kabar gembira untuk sektor pariwisata negeri ini. Kabarnya, dana hibah untuk sektor pariwisata 2021 bakal naik dari tahun lalu. Perkiraan kenaikan hingga Rp3,7 triliun.

“Dana hibah untuk sektor pariwisata 20201 akan naik dari tahun lalu. Kenaikan tersebut telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Ungkapan tersebut disampaikan Sandiaga pada rapat kerja nasional (Rakernas) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kamis (18/3/2021).

"Jadi naik estimasinya Rp2,7 triliun sampai Rp3,7 triliun. Itu yang kami ajukan, makanya Pak Menko ini penting dilobi oleh teman-teman PHRI, karena bolanya ujungnya di menko perekonomian dan tentunya di presiden," ujar menteri yang karib disapa Sandi itu.

Sandi menyebut, dana hibah pariwisata 2020 telah tersalur Rp2,2 triliun atau sekitar 75 persen dari anggaran Rp3,3 triliun. Ini tersalurkan ke 6.700 hotel dan 7.600 restoran di seluruh Indonesia.

“Harapannya, penyaluran dana hibah di tahun ini akan lebih baik. Sebab, program tersebut sangat bermanfaat bagi bisnis di sektor pariwisata,” ujar Sandi seraya mengatakan jika saat ini, kondisi berbagai destinasi wisata prioritas sendiri cukup memprihatinkan.

Pasalnya, kata dia, sudah lebih dari setahun sejak covid-19 masuk ke Indonesia kawasan-kawasan tersebut sepi pelancong.

“Saya sangat prihatin di destinasi-destinasi prioritas termasuk destinasi tulang punggung, Bali, Borobudur, Semarang sudah satu tahun (sepi). Jadi kita harus bangkitkan semangat mereka," tuturnya.

Namun, Sandi optimistis sektor pariwisata akan segera bangkit mengingat hotel dan restoran merupakan bidang usaha yang cukup strategis. Selain itu, krisis juga menjadi momentum untuk menempa para pengusaha untuk menjadi lebih berkualitas.

"Seperti krisis 1997, 1998, 2008, 2009. Di 2007 saya berikan contoh ada lonjakan jumlah dan kualitas entrepreneur yang fantastis setelah global crisis. 57 persen pengusaha yang masuk daftar Fortune 500 adalah justru usaha yang lahir saat krisis," tutup Sandi. (pra)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...