x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

BPCB Jatim Mulai Eksplorasi Kapal Belanda Fenomenal itu

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 29 Apr 2021 08:11 WIB
Nusantara
bukti.id leaderboard

Lamongan, bukti.id- Kebanyakan orang mengenal Kapal Van Der Wijck dari bacaan novel karya Buya Hamka berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”. Atau, dari melihat film layar lebar dalam judul yang sama disutradarai Garin Nugroho.

Yakni, sebuah novel atau film yang mengisahkan cerita roman yang mengharu biru, seiring dengan tenggelamnya kapal milik Belanda tersebut.

Kisah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini hampir sepadan dengan film Titanic yang sangat terkenal dua dasa warsa silam. Sama-sama mendompleng kisah nyata tragedi kecelakaan kapal penumpang mewah.

Tapi, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mestinya lebih unggul. Karena karya novelnya muncul lebih dulu. Hanya berselang dua tahun dari peristiwa sebenarnya, 20 Nopember 1936.

Lantas, apakah kapan Van der Wijck benar adanya. Apa juga benar tenggelam di perairan pantai utara, persisnya di wilayah Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur?

Ya! Kapal tersebut bukan fiksi. Salah satu bukti, di Brondong terdapat bangunan Tugu Van der Wijck buatan Belanda, untuk, penanda bahwa memang pernah ada kejadian tragedi tenggelamnya kapal itu.

Juga, sebagai bentuk rasa terimankasih Pemerintah Belanda terhadap warga setempat yang ikut menolong dan mengevakuasi para korban saat itu. Hal itu, nyata tertulis pada salah satu sisi tembok tugu yang hingga kini masih berdiri kokoh di lingkungan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong tersebut.

Adapun bangkai kapal Van der Wijck sendiri hingga kini disinyalir masih ada di posisi asli tempat tenggelam.

Menurut catatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), kapal ini meruoakan salah satu harta karun bawah laut yang ada di kawasan pantura Jawa Timur.

“Perairan pantura Jawa Timur, mulai Tuban sampai Banyuwangi termasuk Madura, sebenarnya banyak sekali kapal kayu maupun kapal besi dari masa perang dunia ke dua, termasuk pesawat juga berada di laut,” kata arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, Rabu (28/4/2021).

Hanya saja, lanjut Wicaksono, banyak yang sudah dijarah. Dipotong-potong dan besinya diperjualbelikan. Contoh, keberadaan 2 bangkai kapal uap di perairan Tuban. Kondisi terkini sudah habis dijarah dan hanya menyisakan rangka kapal saja.

“Komponen lain sudah habia dipotong dan diangkat untuk dijual,” Imbuhnya.

Karena itu, kapal Van der Wijck perlu diselamatkan. Karena, kapal ini melegenda. Merupakan kapal mewah yang pada tahun 1936 menjadi cikal bakal PT. Pelni.

“Nilai sejarah itulah yang membuat kapal van der Wijch ini memiliki arti penting,“ terang Wicaksono.

Untuk itu, BPCB Jawa Timur berencana melakukan eksplorasi. Niat ini serius dan ditunjukkan dengan menghadap Bupati Lamongan, Yuhtonur Efendi, sebagai langkah awal memulai kinerjanya.

Bahkan langsung bekerja. BPCB Jatim aegerq memulai ekspedisi dan eksplorasi untuk mencari titik keberadaan tenggelamnya kapal. Melibatkan 13 tim, terdiri dari 10 penyelam plus 4 tim untuk scuba.

“Selain mencari titik keberadaan, kami juga akan melakukan identifikasi di bawah air, apakah benar kapal yang ditemukan memenuhi ciri-ciri sebagai kapal Van Der Wijck,” jelasnya.

Jika memdapatkan kepastian, masih menutut Wicaksono, tahun ini juga segera melakukan eksplorasi lanjutan. Setelah itu, BPCB bersama Kemendikbud dan Pemkab Lamongan akan menerbitkan aturan terkait perlindungan dan pengelolaannya bagi masyarakat Lamongan.

“Harapannya, kapal berhasil diidentifikasi dan tidak menjadi korban jarahan para pencari harta karun,” tandasnya.

 

Wisata bawah laut

Tugu Van der Wicjk di wilayah Kecamatan Brondong, Lamongan. (foto: ist) 

Sementara itu, Bupati Yuhronur Efendi menyambut baik dimulainya eksplorasi kapal Van Der Wijck ini. Dikatakan, pemerintah mendukung dan merestui sepenuhnya.

“Kita juga akan mendorong penuh, mem-backup penuh, supaya eksplorasi Kapal Van Der Wijck sukses dan menjadi sumber informasi masyarakat dan generasi mendatang,” katanya.

Karena itu, bupati dengan sapaan akrab Pak Yes ini sangat menginginkan agar bangkai kapal Van der Wijck ini bisa ditemukan. Setidaknya, ke depan bisa menjadi lokasi wisata bawah laut Lamongan.

“Kapal Van Der Wijck ini, adalah Titanic from Indonesia. Kisahnya patut untuk diketahui masyarakat Indonesia,” pungkasnya, usai menerima BPCB Jawa Timur. (ron)

 

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...