Jakarta, bukti.id – Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 butuh koordinasi secara menyeluruh dengan dukungan digitalisasi. Meski tergolong partai anyar, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia tak ingin kedodoran untuk urusan tersebut.
Karena itu, Partai Gelora Indonesia mendirikan Gelora Media Centre dalam rangka membangun infrastruktur digital menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Peresmiannya dilakukan langsung oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta.
Media Centre dibangun karena adanya perubahan tatanan dunia baru akibat pandemi Covid-19.
“Dalam perkembangannya, semua tahapan berjalan sesuai dengan rencana, kami partai yang mendapatkan berkah selama pandemi. Partai Gelora jadi partai pertama yang didaftar virtual dan disahkan secara virtual,” ujar Anis Matta di Media Centre Partai Gelora, Jakarta, kemarin petang.
Krisis itu, menurut Anis Matta, adalah sebuah peluang, bukan sebagai masalah. Sehingga untuk mendapatkan peluang tersebut, maka diperlukan transformasi dan penyesuaian dengan kondisi yang ada.
“Seluruh dunia saat ini melakukan transformasi, dibangun infrastruktur digitalnya. Kami di Partai Gelora pun demikian, tentu saja kami mempercayai paling keras dalam pemilu, ujungnya tetap TPS,” ucap dia.
Anis Matta menegaskan, dengan infrastruktr digital ini akan mempermudah kerja-kerja teritorial Partai Gelora, seperti merekrut anggota baru dan lain-lain.
“Alhamdulllah satu hari sebelum Ramadhan, kami melakukan selebrasi, perayaan 100 ribu anggota. Hari ini jumlah Partai Gelora sudah 163 ribu anggota,” ujar dia.
Dengan dukungan infrastruktur digital, lanjutnya, Partai Gelora bisa mengontrol penambahan jumlah anggota baru secara real time.
“Sekarang kita bisa mengontrol anggota kami secara real time seperti menonton angka-angka di bursa. Ini merupakan satu kombinasi kemampuan digital dan teritorial,” kata dia.
Kombinasi kemampuan digital dan teritorial tersebut, merupakan eksperimen yang dibuat Partai Gelora. Eksperimen tersebut diklaim menunjukkan tanda-tanda keberhasilan.
Sehingga Partai Gelora yakin target 1 juta anggota pada Oktober 2021, dan target 2.000 kader setiap kabupaten/kota bakal terlampaui.
“Ini eksperimen yang kita coba, dan alhamdulillah dengan izin Allah SWT menunjukkan tanda-tanda keberhasilan luar biasa. Mudah-mudahan angka rekruitmen satu juta pada bulan Oktober terpenuhi. Mumpung 10 hari terakhir Ramadhan, kami berharap doa kita diterima,” ucap dia.
Anis Matta mengatakan, saat ini Partai Gelora sedang persiapan untuk verifikasi partai politik peserta Pemilu 2024 yang akan dilakukan KPU RI pada tahun depan.
Anis Matta menargetkan semua persyaratan sudah bisa diselesaikan tahun 2021, sehingga ketika waktu pelaksanaan verifikasi yang dilakukan KPU, Partai Gelora sudah siap menyerahkan semua persyaratan.
“Kami targetkan (persyaratan verifikasi parpol peserta pemilu) selesai tahun ini. Kami belum tahu nanti apakah ada verikasi faktual atau tidak, karena situasi pandemi Covid-19 saat ini masih terjadi,” jelas dia.
Partai Gelora, tambah Anis Matta, akan terus menggaungkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lima besar dunia sejajar dengan negara Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China. Sehingga di seluruh daerah akan tumbuh kesadaran pentingnya cita-cita tersebut.
“Soal vaksin Covid-19, ini fakta menyakitkan bagi kita. Virusnya bukan dari kita , tapi kita menjadi korbannya dan menjadi konsumen vaksin. Inilah perlunya kita dalam pergaulan global berada di kasta kelima, agar kita tidak jadi korban dan konsumen,” tukas dia.
Anis Matta yakin cita-cita menjadikan Indonesia lima besar dunia, meskipun membutuhkan waktu dan perjalanan yang panjang.
“Saya yakin cita-cita itu bisa ditempuh, meskipun jalannya jauh. Kesadaran menjadi lima besar ini terus kita gaungkan di seluruh daerah,” tutup Anis.
Sejumlah petinggi Partai Gelora Indonesia turut hadir dalam peresmian Gelora Media Center, di antaranya Sekjen Mahfuz Sidik, Ketua Bidang Rekrutmen Anggota Endy Kurniawan, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Henwira Halim, Ketua Bidang Gahora Kumalasari Kartini, Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat Styandari Hakim, dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi. (edd)
Editor : heddyawan