x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

KPU Minta Tambahan Dana Rp535 Miliar

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 28 Mei 2020 09:20 WIB
Pemilu
bukti.id leaderboard

Digunakan beli APD saat pelaksanaan Pilkada 2020, sesuai protokol kesehatan

Jakarta, bukti – Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang di 270 daerah, ditengara masih dalam kondisi pandemi virus Covid-19. Karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan meminta dana tambahan sebesar Rp535,9 miliar, untuk belanja alat pelindung diri (APD) saat pilkada berlangsung.

"Tambahan anggaran untuk kebutuhan logistik APD sebesar Rp535,9 miliar. Dana tambahan itu, akan dipakai membeli alat pelindung diri untuk para petugas penyelenggara pemilu. Di antaranya berupa masker, baju pelindung diri, sarung tangan, pelindung wajah, tong air, sabun cuci tangan, tisu hingga cairan disinfektan," kata Ketua KPU, Arief Budiman, saat rapat bersama Kemendagri, Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Komisi II DPR, Rabu (27/5/2020).

Anggaran tersebut, imbuh Arief, juga digunakan untuk membeli masker bagi para pemilih sebanyak 105 juta orang, senilai Rp263,4 miliar. Kemudian, pembelian alat kesehatan bagi petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih sebesar Rp259,2 miliar.

"Pembelian alat kesehatan bagi para panitia Pemungutan Suara (PPS) sebesar Rp 10,5 miliar dan untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebesar Rp2,1 miliar," kata dia.

KPU juga berencana mengganti alat coblos kertas suara sekali pakai guna menghindari penyebaran virus corona. Selama ini, KPU menggunakan satu paku yang disediakan di bilik suara untuk dipakai secara bergantian oleh pemilih.

"Misalnya bisa berbentuk kayu dari paku tapi dia harus sekali pakai. Jadi orang masuk diberi alat coblosnya, setelah itu dibuang supaya tidak menular virus," kilah Arief.

Bahkan, KPU juga akan mengganti mekanisme pemberian tinta Pemilu khusus pemberi suara. Tinta pemilu sendiri biasanya digunakan dengan cara dicelup. Kali ini KPU berencana menggunakan model tinta spray atau tetes.

"Mungkin nanti ada yg ditetes ada yang sekali sentuh atau sekali Sprai jadi dia akan menggantikan celup. tapi ada kebutuhan baru misalnya masker disinfektan hand sanitizer," pungkas Arief. (ifn)

Editor : Redaksi

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...