Penanganan Covid-19 di Jatim, Pasien Positif 7.096, Meninggal 22 Orang
Peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur (Foto: ist) 
Surabaya, bukti.id - Ini perkembangan terbaru penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Jawa Timur. Jumlah pasien positif Corona di Jatim hari ini tambah 265 orang. Sebelumnya 6.798, saat ini menjadi 7.096.
“Untuk pasien yang berstatus PDP dari angka 7.735 kini naik menjadi 7857, sedangkan pasien yang berstatus ODP dari angka 25.995 kini menjadi 26.120 orang," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Khofifah menjelaskan pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh ada 72 orang, diantaranya masing-masing 1 berasal dari Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, Kota Malang dan Kota Pasuruan. Kemudian 2 dari Kabupaten Sampang, 3 dari Kabupaten Bangkalan, masing-masing 4 dari Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tulungagung, 6 dari Kabupaten Kediri, dan 38 dari Kota Surabaya.
Total yang sembuh sampai hari ini 1.865 orang atau setara 26,28 persen.
Sedangkan untuk pasien yang meninggal ada 22 orang, rinciannya, masing-masing 1 dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang.
Lalu masing-masing 3 berasal dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Pamekasan, dan 9 dari Kota Surabaya. Pasien yang meninggal ini ada 575 orang atau setara dengan 8,10 persen.
Dari angka di atas, untuk pasien positif Covid-19 baru sebanyak 265 orang, diantaranya 1 dari Kabupaten Magetan, masing-masing 2 dari Kabupaten Lamongan dan Kota Pasuruan, masing-masing 3 dari Kabupaten Pasuruan, dan Kota Probolinggo, masing-masing 4 berasal dari Kabupaten Tulungagung dan Kota Mojokerto. Kemudian 5 dari Kabupaten Bojonegoro,
Dan, masing-masing 7 dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Tuban, 10 Kabupaten Kediri, 11 dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, 12 Kota Malang, 19 dari Kabupaten Gresik, 39 dari Kabupaten Sidoarjo, dan 117 dari Kota Surabaya. (rangga)
Editor : Tudji
Ekonomi
