x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Sekolah di Lamongan di Kehidupan New Normal

Avatar bukti.id
bukti.id
Rabu, 17 Jun 2020 17:00 WIB
Pendidikan
bukti.id leaderboard

Lamongan, bukti –  Uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) di new normal alias tata kehidupan baru di sejumlah sekolah di Lamongan, terpaksa dihentikan. Seperti dipraktekkan untuk tingkat sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sukodadi. Direncanakan berlangsung lima hari. Tapi, hari ini, Rabu (17/6/2020) kegiatan ditiadakan.

Alasannya, hasil evaluasi selama dua hari pelaksanaan KBM dinilai masih belum sesuai standar protokol kesehatan. Sehingga, dikhawatirkan belum bisa diharapkan sebagai upaya pencegahan sebaran Covid-19. Uji coba sekolah di tingkat SD di Kecamatan Sukodadi tersebut, meliputi SD Sukodadi 1 dan 2, Desa Baturono, Plumpang, Banjarejo, dan Sumberaji.

“Sepertinya masih  belum memungkinkan untuk dilanjutkan proses belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini. Pengamatan kami, siswa masih sulit diarahkan. Namanya anak-anak, mereka masih saja suka bergerombol. Mereka spontanitas,” ujar Kepala Sekolah SD Unggulan 1 Sukodadi,  Sulistiyowati kepada jurnalis.

Praktik KBM  sebenarnya sudah diatur sedemikian rupa. Protokol kesehatan juga sudah dijalankan. Seperti, pemberlakuan sehari hanya untuk satu tingkatan kelas. Yakni, diawali dari kelas 5, dilanjutkan kelas 4 untuk hari berikutnya.

Jumlah siswa juga dibatasi. Masing-masing tidak boleh melebihi 10 siswa. Kalau lebih, harus dibuka kelas lagi. Pastinya, juga difasilitasi sarana cuci tangan. Guru dan siswa diwajibkan mengenakan masker.

“Karena situasinya seperti itu, akhirnya kita hentikan untuk hari ketiga dan selanjutnya. Kita masih menunggu instruksi lagi,” kata Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sukodadi, Kusdi.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Nasional  Lamongan, Adi Suwito menjelaskan, sebenarnya kegiatan di sejumlah SD tersebut sebenarnya bukan uji coba. Tapi, lebih pas disebut simulasi. Tentu, sebelumnya dilakukan melalui pentahapan. Mulai sosialiasi kepada komite sekolah, juga persiapan sarana prasarana lembaga sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

“Meski sudah simulasi, kita tetap menunggu keputusan resmi dari pemerintah. Selama menunggu keputusan, Lamongan masih memberlakukan KBM dari rumah. Intinya kita bersiap diri menuju new normal,” terangnya.

Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Nasional Lamongan, Chusnu Yuli menambahkan, ada beberapa sekenario untuk manghadapi tahun pelajaran baru. Di antaranya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) bila wilayah masuk dalam wilayah zona kuning, oranye atau merah.

Jika zona kuning menuju hijau, sekolah juga membuat skenario pembelajaran tatap muka digabung dengan PJJ. Untuk praktik di dua sekenario itu, diberlakukan protokol kesehatan ketat. Terakhir, jika zona hijau akan diberlakukan pembelajaran full tatap muka. Sehingga perlu ada sosialisasi kepada wali murid.

“Simulasi ini dilakukan sesuai dengan keinginan menteri Pendidikan, di webinar beberapa waktu lalu. Disebutkan, sekolah boleh  mempersiapkan diri untuk menghadapi masa transisi new normal. Sebelum melangkah ke sana, kita lakukan simulasi,” pungkas dia. (ron)

Editor : Redaksi

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...