x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Jatim Borong Empat Penghargaan BBPPMPV BOE. Gubernur Khofifah Bangga SMK

Avatar bukti.id
bukti.id
Senin, 04 Des 2023 17:36 WIB
Pendidikan
bukti.id leaderboard

Surabaya,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim berhasil memborong empat penghargaan sekaligus dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Otomotif dan Elektronika (BOE).

Empat penghargaan tersebut terdiri dari dua penghargaan peringkat pertama sebagai provinsi dengan pencapaian tertinggi pengisian platform tracer study. Kemudian penghargaan peringkat pertama sebagai provinsi dengan dukungan pemberdayaan platform merdeka mengajar tertinggi.

Untuk dua penghargan lainnya, yakni sebagai provinsi dengan pemanfatan rapor pendidikan melalui Adoption Rate tertinggi kedua dari lima provinsi wilayah kerja BBPPMPV BOE. Serta peringkat dua sebagai provinsi dengan Dukungan Terhadap Penguatan dan Pemberdayaan Komunitas Belajar.

Atas diraihnya penghargaan tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh insan pendidikan Jatim terutama para guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik, khususnya di bidang pendidikan vokasi. Juga kepada dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) atas sinergi dan kolaborasinya.

Penghargaan tersebut, kata Khofifah, menjadi bukti komitmen kuat Pemprov Jatim dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) khususnya bagi lulusan SMK. Terlebih, capaian pengisian platform tracer study di Jatim adalah yang tertinggi, lulusan SMK di Jawa Timur tahun 2023 mencapai 248.006 siswa yang terserap industri dari 2.121 sekolah.

“Alhamdulillah Dindik Jatim berhasil meraih empat penghargaan dari Kemendikbudristek dan BBPPMP BOE di berbagai kategori. Ini menjadi bukti kerja keras seluruh guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur,” kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (4/12/2023).

Capaian tracer study tersebut, terang Khofifah menjadi angin segar bagi Jawa Timur dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) khususnya dari lulusan SMK. Apalagi, berbagai upaya peningkatan kompetensi juga terus dilakukan oleh Pemprov Jatim bersama Dudika. Hal ini agar kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh Dudika.

“Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kita untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timur,” kata dia.

Ke-empat penghargaan diserahkan Kepala BBPPMPV BOE Malang Dr I Gusti Made Ardana pada Pengawas SMK Provinsi Jawa Timur, saat Pameran Gelar Karya Vokasi BBPPMPV BOE di Malang, beberapa hari lalu.

Diketahui, TPT lulusan SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren penurunan TPT lulusan SMK tersebut tercatat sejak tahun 2020 hingga 2022.

Data BPS juga menyebut, pada Agustus 2020, TPT SMK tercatat 11,89 persen, turun menjadi 9,54 persen pada Agustus 2021 dan kembali turun menjadi 6,70 persen pada Agustus 2022. Dengan kondisi itu, lulusan SMK tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan. Bahkan, menurut hasil tracer study Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen.

Khofifah mengatakan, kini tantangan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) semakin kompetitif. Beberapa industri bahkan sudah beralih pada teknologi. Untuk itu, sekolah vokasi atau SMK di Jatim harus terus beradaptasi terhadap hal ini.

“Salah satunya adalah dengan memperbanyak _teaching factory_ di satuan pendidikan juga project based learning. Disamping itu juga dengan kerjasama yang telah dibangun dengan dudika,” kata dia.

Tidak hanya itu, dengan peningkatan dan penguatan kapasitas, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki, hal ini akan membuka peluang lulusan SMK untuk semakin diterima di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika).

Pemprov Jatim, lanjut dia, melalui Dinas Pendidikan khususnya Bidang SMK bersama Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) SMK Jatim, terus bersama berupaya keras melakukan sosialisasi program tracer study. Atas kerja keras semua pihak, Jawa Timur meraih Provinsi Terbaik Pelaksanaan Tracer Study disusul Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Terimakasih atas kerja keras semua pihak dan perhatiannya terhadap para alumni karena terus memantau dan mengontrol mereka. Saya berharap, FBKK SMK Jatim terus menggaungkan pentingnya tracer study bagi satuan pendidikan,” ujar dia.

Selain berfungsi untuk memantau dan mengontrol, dia juga menekankan pentingnya tracer study, untuk bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai evaluasi dan monitoring lulusan SMK bagi sekolah. Mengingat tracer study erat kaitanya dengan program kerja bursa kerja khusus SMK.

“Tracer study ini jadi bekal bagi kami khususnya untuk melihat peta lulusan SMK. Apakah sudah banyak terserap industri atau justru banyak pengangguran. Nah, ini nanti modal kita untuk evaluasi, salahnya dimana. Apakah pada kompetensinya atau kurikulumnya yang digunakan,” tutup mantan Menteri Sosial itu.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Gubernur Khofifah, yang selama ini menaruh perhatian khusus bagi kemajuan pendidikan di Jatim. (ceb)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...