x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Di Tujuh Provinsi Ini, Tak Ada Penambahan Kasus Positif COVID-19

Avatar bukti.id
bukti.id
Sabtu, 27 Jun 2020 08:13 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti - Penambahan kasus baru positif COVID-19 di beberapa wilayah masih terus terjadi hingga hari ini. Namun, optimisme melawan dan mencegah penyebaran virus mematikan itu harus semakin kuat, dan dilakukan semua elemen.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam lapornya menyebut ada tujuh provinsi yang di wilayahnya tidak ada penambahan kasus positif. Ketujuh provinsi itu yakni, Provinsi Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Lampung, Papua Barat dan Gorontalo. Di beberapa provinsi kasus sembuh tercatat lebih banyak dari munculnya kasus baru.

“Contohnya di Sumatera Utara melaporkan 14 kasus baru, 64 sembuh. Kemudian Banten, 10 kasus baru dan 13 sembuh. Kalimantan Tengah, 7 kasus baru dan 29 sembuh. Bengkulu, 4 kasus baru dan 10 sembuh. Sumatera Barat, 3 kasus baru, 10 sembuh. Kepulauan Riau tidak ada kasus baru, dan 18 sembuh. Kemudian Kalimantan Barat, tidak ada kasus baru dan 6 sembuh,” urai Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jumat (26/6).

Ada 19 provinsi melaporkan kasus baru namun di bawah 10 kasus. Sementara, pemeriksaan spesimen yang telah dilakukan berjumlah 22.819, total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 731.781 spesimen. “Dari jumlah ini, didapatkan hasil konfirmasi positif sebanyak 1.240, sehingga totalnya menjadi 51.427 orang,” tambah Yurianto.

Provinsi Jawa Timur masih di urutan teratas dengan angka kasus baru per hari ini 356 kasus. Disusul DKI Jakarta 205, Jawa Tengah 177, Sulawesi Selatan 172 dan Bali 49. Sedangkan kasus sembuh di sejumlah provinsi tersebut, Provinsi Jawa Timur 193 sembuh, DKI Jakarta 108, Sulawesi Selatan 156, Bali 73 dan Jawa Tengah belum ada laporan sembuh. Per hari ini, tambahan pasien sembuh 884 orang, total keseluruhan pasien sembuh menjadi 21.333 orang.

“Kasus meninggal hari ini 63 orang sehingga total meninggal adalah 2.683 orang,” ujar Yurianto.

Sebanyak 448 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota di 34 provinsi telah terdampak COVID-19 ini. Gugus Tugas Nasional memantau 38.381 orang dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.506 orang sebagai pasien dalam pengawas an (PDP).

 
Reisa: Kebersamaan kunci keberhasilan lawan pandemi

Di kesempatan sama Dokter Reisa Broto Asmoro dengan mengutip Direktur Eksekutif Emergensi WHO Dokter Michael Ryan,  menyampaikan bahwa virus Corona dapat dikalahkan jika masyarakat saling bahu membahu, saling mengingatkan dan bersama-sama melihat pandemi sebagai sesuatu yang serius.

Dikatakan, keberhasilan untuk memutus rantai dan angka penularan virus SARS-CoV-2 adalah kebersamaan masyarakat mentaati protokol kesehatan.

"Para kepala daerah yang berhasil menekan angka penularan, menyatakan bahwa masyarakatlah yang menjadi pahlawan mereka. Aceh, Gorontalo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kota Tegal, dan Kabupaten Sleman hanyalah sebagian dari semua yang dari seluruh provinsi dan juga kota yang berhasil menekan pertumbuhan angka positif COVID-19 dengan kedisiplinan masyrakat mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.

Ditambahkan, protokol kesehatan mudah dilaksanakan jika bersama-sama melaksanakannya. Tanpa kebersamaan, upaya yang dilaksanakan akan sia-sia.

"Tanpa pelaksanaan (protokol kesehatan) yang baik, benar dan kompak, ya tidak ada gunanya. Maka kita harus bersama-sama, sekaligus pada saat yang bersamaan menerapkan protokol kesehatan. Sebenarnya protokol kesehatan ini mudah dilaksanakan apabila kita tidak sendirian melaksanakannya," tegas Dokter Reisa.

Dia juga mengingatkan masyrakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan benar, seperti menjaga jarak 1 sampai 2 meter dari orang lain dan orang lain harus melakukan hal yang sama, memakai masker, menjaga jarak. Jika masih banyak yang tidak  mau menggunakan masker, maka Indonesia tidak akan bisa memutus penularan COVID-19.

"Kalau sebanyak 70 persen penduduk tidak mau menggunakan masker, maka kita tidak akan berhasil memutus penularan COVID-19 ini," tambahnya.

Dokter Reisa mengungkapkan kekuatan dari bangsa Indonesia yaitu gotong royong dan solidaritas. Kekompakan semua pihak mulai dari pemerintah pusat dan daerah, tokoh masyarakat, para relawan, organisasi masyarakat serta TNI Polri ikut memastikan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dengan kebersamaan dan kekompakan.

Dokter Reisa juga mengajak masyarakat yang telah berhasil menekan angka penularan untuk mempertahankannya dan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya yang masih berjuang dalam menekan angka penularan COVID-19.

"Bagi kelompok masyarakat yang sudah berhasil menekan angka penularan, pertahankan prestasi dan tentunya kesehatan. Itu artinya saudara-saudari siap menjadi masyarakat yang produktif aman dari COVID-19. Terus berikan semangat bagi saudara-saudari kita yang masih berjuang karena keberhasilan Anda menjadi inspirasi dan motivasi bagi wilayah lain. Saat bersama, kita pasti bisa," tegasnya. (tji)

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...