x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Tujuh Langkah Bagi Pengguna Moda Transportasi Umum Waspadai Covid-19

Avatar bukti.id
bukti.id
Rabu, 01 Jul 2020 20:36 WIB
Pemerintahan
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id - Masyarakat yang kembali bekerja di kantor dan keluar rumah perlu mengutamakan keamanan terhadap ancaman COVID-19, khususnya mereka yang menggunakan moda transportasi umum. Lantaran, penularan virus SARS-CoV-2 masih berlangsung hingga kini. Gugus Tugas Nasional meminta setiap individu mengutamakan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19.

Pencegahan diri dan perlindungan terhadap sesama dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro membagikan tujuh langkah protokol kesehatan bagi calon penumpang kendaraan umum. 

“Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek atau nyeri tenggorokan atau bahkan sesak napas, tetaplah di rumah,” ujar dr. Reisa, saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Rabu (1/7/2020).

1. Pastikan kondisi diri sehat

2. Gunakan kendaraan umum yang berpenumpang terbatas

3. Menggunakan masker saat perjalanan dan selama berada di moda transportasi

4. Jaga kebersihan tangan, sering cuci tangan atau minimal menggunakan hand sanitizer

5. Hindari menyentuh area wajah, seperti mata hidung dan mulut, terutama kalau tangan kotor

6. Jaga jarak aman minimal satu meter dengan orang lain

7. Gunakan pelindung wajah atau face shield jika dikepadatan 

“Jika kondisi kendaraan umum padat, penerapan jaga jarak sulit diterapkan, penggunaan pelindung wajah atau face shield bersama masker sangat direkomendasikan sebagai perlindungan tambahan,” kata dr Reisa.

Langkah-langkah tersebut sangat beralasan. Berdasarkan survei sosial demografi dampak COVID-19, Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 82,5% responden memilih opsi selain transportasi umum. Sementara, sisanya masih aktif menggunakan transportasi umum.

“Namun, baru sebanyak 38,11 persen yang telah menjaga jarak atau social distancing setidaknya satu meter dari orang lain. Bahkan, sebagian masih mengaku tidak melakukan jaga jarak fisik. Nah, inilah yang harus kita semua perbaiki,” tegas Reisa.

Penambahan kasus positif COVID-19, ada 1.385, meninggal 58 dan sembuh 789 orang

Untuk diketahui, penambahan kasus hari ini tercatat positif COVID-19 ada 1.385, meninggal 58 dan sembuh 789 orang. Gugus Tugas Nasional mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Rabu (1/7) totalnya menjadi 57.770, ada penambahan sebanyak 1.385 orang.

Untuk pasien sembuh menjadi 24.806 setelah ada penambahan sebanyak 789 orang. Pasien meninggal menjadi 2.876 dengan penambahan 58. Akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 21.738 pada hari sebelumnya, Selasa (30/6). Total akumulasi yang telah diuji menjadi 825.636.

Uji pemeriksaan tersebut dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 144 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 106 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 270 laboratorium.

Jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 15.000 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 492.318. Dari pemeriksaan keseluruhan, ada penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.385 dan negatif 13.615 sehingga secara akumulasi menjadi positif 57.770 dan negatif 435.548.

“Kasus konfirmasi positif sebanyak 1.385 orang, sehingga totalnya menjadi 57.770,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto.

Angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.

Sebaran kasus positif DKI Jakarta hari ini sebanyak 217 orang dan sembuh 168 orang. Di Jawa Timur, 185 kasus baru dan 187 sembuh. Jawa Tengah melaporkan 173 kasus baru dengan 100 sembuh. Maluku Utara hari ini melaporkan penambahan kasus sebanyak 147 orang dengan 7 sembuh. Sulawesi Selatan 130 kasus dengan 52 sembuh.

Di provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif, dari Jawa Timur 12.321, DKI Jakarta 11.637, Sulawesi Selatan 5.214, Jawa Tengah 4.006 dan Jawa Barat 3.276.

Data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 6.680 disusul Jawa Timur sebanyak 4.199. Baru, Sulawesi Selatan 1.891, Jawa Barat 1.622, Jawa Tengah 1.259 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 25.595 orang.

Akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 86 kasus, Bali 1.527 kasus, Banten 1.466 kasus, Bangka Belitung 155 kasus, Bengkulu 129 kasus, Yogyakarta 314 kasus.

Selanjutnya di Jambi 117 kasus, Kalimantan Barat 336 kasus, Kalimantan Timur 525 kasus, Kalimantan Tengah 931 kasus, Kalimantan Selatan 3.223 kasus, dan Kalimantan Utara 206 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 302 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.245 kasus, Sumatera Selatan 2.078 kasus, Sumatera Barat 742 kasus, Sulawesi Utara 1.129 kasus, Sumatera Utara 1.601 kasus, dan Sulawesi Tenggara 405 kasus.

Sulawesi Tengah 186 kasus, Lampung 191 kasus, Riau 227 kasus, Maluku Utara 875 kasus, Maluku 749 kasus, Papua Barat 242 kasus, Papua 1.846 kasus, Sulawesi Barat 117 kasus, Nusa Tenggara Timur 113 kasus dan Gorontalo 249 kasus serta dalam proses verifikasi ada 4.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 45.192 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.296 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 451 kabupaten/kota di Tanah Air. (tji)

 

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...