Olahraga Bagi Penderita Jantung Ditengah Pandemi

bukti.id
Salah satu gerakan jantung sehat. Foto: net

Jakarta,bukti.id,- Apapun penyakit penyerta memang akan lebih berat ketika terpapar corona. Bagaimana dengan penderita jantung? Tentu butuh pemahaman khusus untuk menjaga kesehatannya.

Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh tiap Oktober, sebuah platform media membahas bagaimana menjaga kesehatan jantung bersama dokter spesialis jantung, dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA.

Baca juga: Launching Persela Digelar Sederhana

Berbagai riset menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien Covid-19 adalah penyakit jantung. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung. Hal tersebut juga diungkapkan oleh dr. Rien, "Virus SARS-Cov-2 ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat," katanya. "Sehingga mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat,” sambungnya.

Meski begitu, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi. dr. Rien mengatakan bahwa pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, olahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.

Berikut beberapa tips untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi ini:

-Lakukan olahraga berintensitas ringan (maksimal 150 menit/minggu) atau intensitas sedang (75 menit/minggu).

Baca juga: Nanti Sore Ujicoba Jamu Persebaya

-Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50 persen - 70 persen dari jumlah maksimal, sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.

-Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1.5 meter, serta cuci tangan dengan sabun.

-Tetap mengkonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung.

Pola hidup sehat yang sudah diterapkan, berolahraga dan menjaga pola makan akan mengurangi kemungkinan terburuk saat terjadi serangan jantung. (bbs/rhm)

 

 

Editor : Rahma

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru