Jakarta, bukti.id – Hari ini, Senin (12/4/2021), Sidang Isbat guna penetapan awal bulan Ramadan 1442 Hijriah, bakal digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sidang bakal dilakukan di Kompleks Kementerian Agama RI, Jakarta.
Karena masih dalam keadaan pandemi Covid-14, kemungkinan Sidang Isbat bakal digelar melalui dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring)
Baca juga: Buka hingga 31 Mei. Beasiswa Indonesia Bangkit 2025, Berminat?!
“Sidang Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya’ban 1442 H,” ujar Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin lewat keterangan resminya belum lama ini.
Disebutkan, Sidang Isbat nanti dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Sesi ini rencananya akan digelar pada pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung bagi publik.
Tahap kedua, Sidang Isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah salat magrib. Tahap ini akan digelar secara tertutup.
Baca juga: Petugas Harus Pastikan Jemaah Lansia Terlayani
Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama. Tahap ini akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag.
Sidang Isbat bakal dihadiri oleh pelbagai pihak seperti Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II serta Tim Hisab dan Rukyat Kemenag RI.
Sejumlah ormas Islam turut diundang seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah, direncanakan akan hadir langsung di Kantor Kemenag RI.
Baca juga: Jemaah Haji Tertunda, Tak Berarti Batal Berangkat
Kemenag sendiri bakal menurunkan pemantau hilal untuk mengamati awal Ramadan 1442 H di 86 lokasi di seluruh provinsi di Indonesia.
Para pemantau hilal berasal dari petugas Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat. (pra)
Editor : heddyawan