La Nyalla: Preseden Buruk dan Ancam Hilangnya Generasi Bangsa

bukti.id
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti (foto: net)

Jakarta, bukti.id – Meningkatnya kasus Covid-19 pada anak-anak Indonesia, menjadi perhatian serius Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Sikap La Nyalla tersebut didasari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang menyebut jumlah anak-anak Indonesia penderita Covid-19 meningkat, sekitar 12 hingga 15 persen

Baca juga: Tugas Wajib Komite Sekolah, Fokus Awasi Penyelenggaraan Pendidikan

Salah satu contohnya, adalah di Sulawesi Selatan. Selama pandemi, sebanyak 5.711 anak di provinsi itu dikabarkan terpapar Covid-19. Dari angka tersebut, 27 anak meninggal dunia.

Atas kasus tersebut, LaNyalla meminta hal itu menjadi perhatian bersama Satgas Penanganan Covid-19, pemerintah pusat dan daerah.

Sebab, La Nyalla menilai, peningkatan kasus positif pada anak merupakan preseden buruk dan mengancam hilangnya generasi bangsa.

“Orang tua tidak boleh abai pada protokol kesehatan untuk anak-anaknya. Jangan biarkan anak keluar rumah atau bermain dengan bebas. Orang tua harus kreatif mengasuh anak agar mereka tidak bosan bermain dan belajar di rumah,” seru La Nyalla, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Tes CASN. Bukan Pertarungan Honorer Lawas dengan Fresh Graduate

Kemenkes RI mencatat, kelompok umur kasus terkonfirmasi positif Covid-19 paling banyak dikontribusi pada usia 31-45 tahun, yakni sebesar 29 persen. Disusul kelompok umur 19-30 tahun sebanyak 24,7 persen, dan kelompok umur 46-59 tahun sebanyak 22,4 persen.

Sementara itu, kelompok umur di atas 60 tahun mencatat sebanyak 11,3 persen, kelompok umur 6-18 tahun 9,7 persen, dan kelompok umur di bawah 5 tahun sebanyak 2,9 persen.

“Melihat data tersebut, kelompok anak sampai remaja antara 0-18 tahun berkisar 12,6, dan angka produktif angkatan kerja 76,1 persen. Jadi yang rentan terpapar adalah orang dengan usia produktif dan anak-anak atau remaja,” ujar La Nyalla.
Dengan naiknya kasus pada anak, Senator asal Jawa Timur itu mendorong agar kebijakan yang menyangkut anak harus benar-benar diperhitungkan dengan matang.

Baca juga: Siap-siap Pemerintah Bakal Buka Tes PPPK Guru

“Termasuk pembukaan pembelajaran tatap muka yang sudah diwacanakan, kemudian program vaksinasi Covid-19 yang menyasar anak-anak. Harus dikaji dengan bijak,” pinta La Nyalla.

Selain kelompok usia anak-anak, peningkatan kasus positif juga terjadi pada ibu hamil. La Nyalla kembali meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.

“Kami mengingatkan untuk di rumah saja. Terutama pada kelompok usia anak-anak dan ibu hamil yang kasus Covid-19 pada kelompok ini cenderung meningkat,” pungkas LaNyalla. (hea)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru